Pages

Rabu, 28 April 2010

tugas SIM

BAB 1
Sistem Informasi Manajemen

A.Pengertian Manajemen Sistem Informasi (MSI)
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Fungsi Manajemen
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
1.Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Manajer dapat disampaikan sebagai pemimpin. Ada 3 (tiga) tingkat/ level managemen:
1. Manajemen line atas
2. Manajemen line tengah
3. Manajemen line bawah
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
B. Organisasi Dan Informasi
Kegiatan manajemen merupakan informasi dengan berkembang pesatnya teknologi alat mengolah data komputer dan teknologi peralatan komunikasi, maka pekerja informasi dan pelayanan masyarakan memerlukan data-data dan informasi juga mengalami kemajuan pesat.
Informasi adalah data yang diolah dengan cara tertentu sesuai dengan data yang diperlukan. Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi [1]. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Pengelompokan organiisasi berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Organisasi milik pemerintah
2. Organisasi milik swasta
3. Organisasi milik kemasyarakatan
Tujuan Organisasi adalah mencari keuntungan (profit) dan tidak mecari keuntungan (non profit).
Fungsi manajemen dapat dikelompokan sebaggai berikut:
1. Perencanaan (planing) yang terdiri dari fungsi perencanaan (butgeting)
2. Pelaksanaan (oprating) yang terdiri dari fungsi pengarah (directing) pengiatan (actuiting) pengorganisasian (organizing) dan koordinasi (coordinating).
3. Pengawasan (controling) yang terdiri dari fungsi-fungsi pengawasan penilaian (evaluating) dan pelaporan (reporting).

Kegiataorganisasi kelompok unit kerja menjadi 2 kelompok yang sederharna:
1. Kegiatan subtatif
2. Kegiatan fasilitatif
Kegiatan subtatif adalah kegiatan unit kerja yang berrhubungan dengan unit kerja utama disaat organisasi.
Kegiatan Fasilitatif adalah kelompok unit-unit kerja yang berhubungan dengan pekerja pendekatan dalam pekerja organisasi.
Kegiatan Organisasi dibagi 4 tingkat (level):
1. Line oprasional
2. Manajemen kine atas
3. Manajemen line b\tengah
4. Manajemen line bawah
C. kebutuhan Akan Informassi
Informasi merupakan hal yang dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data. Informasi yang diperoleh melalui suatu sistem dan teknologi merupakan suatu pengetahuan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :
Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, server, dan printer.
Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan keluaran yang dikehendaki.
Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, data grafis, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
D. Pekerja MSI
Pekerja MSI berkembang 4 proses sesuai pengembangan oleh data yaitu:
Zaman MSI:
1. Dikerjakan secara manual
2. Dikerrjakan dengan alat mesin manual
3. Dikerjakan dengan alat mesin elektrik
4. Dikerjakan dengan elektrik (komputer)
Lingkup Pekerja MSI Dalam Bentuk Diagram
Fakta
 Kejadian
 Kegiatan organisasi
 Transaksi
 dll

Data
Internal/Eksternal

 hasil penelitian
 data lingkungan
 beban peralatan
 rekaman kegiatan

Proses /Transfortasi/manipulasi
 bentuk pengolahan
 klasifikasi
 sortir
 kalkulasi
 penyimpulan  alat pengolah
 manual
 mesin manial
 mesin elektronik
 kapasitas

Informasi
Laporan Modal deskriptik Bentuk statistik

Keputusan
Teknis Taktis Strategis



Program/Kegiatan

Perencanaan Plaksanaan Evaluasi

Tujuan Organisasi






BAB 2
Analisis Sistem Informasi

A. Pendekatan System
Pekerja dapat berkerja dengan baik dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh prilaku organisasi . demikian juga dalam pekerjaan dan kerjasama informasi. Pendekatan sistem merupakan bagian dari prilaku keorganisasian (organitation behavoir). Pada study prilaku keorganisasian terdapat 3 teoti dominan (schooles): kelompok pakar (schools art)

Prilaku keorganisasian dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Manajemen Ilmiah (scientific managemen)
2. Hubungan manusia (humman relation)
3. Sistem (sysems)
GABUNGAN MASING” SCHOOLS
Pendekatan Manajemen Ilmiah  Frederik W Tailor (1911)
 Henry fayol (19490)
 Luther Goliat
 Lymdal F. Urwick (1937)

Pendekata Hubungan Manusia
(humman relation)  Chester I Bermard (1938)
 Elthom Mayo (1960)

Sistem (sytems)  Domiel kayz
 Robert L.Kahm (1964)
 James A.Miler (1972)




B. Konsep Sistem
Didalam suatu Organisasi terdapat arus Informasi yang berjalan dari satu unit ke unit lainnyaagar masing-masing unit dapat bekerja mencapai tujuan masing-masing untuk kemudian secara bersama-sama saling mendukung mencapai tujuan organisasi.
Kerjasama informasi harus berjalan dengan lancar antara kantor satu dengan kantor lainnya dalam organisasi yang sama. Misalnya, antara kantor pusat dan kantor cabang atau kantor perwakilan serta antara kantor cabang atau kantor perwakilan dengan kantor cabang atau perwakilan lainnya dalam lingkup organisasi yang sama.
Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Contoh, sistem tata surya, sistem irigasi, sistem informasi, sistem tubuh manusia dengan subsistem, seperti peredaran darah, saraf, otak peencanaan dst.

Model sistem terdiri dari 4elemen subsistem:
1. Masukan
2. Pengolahan
3. Keluaran
4. Umpan balik






Umpan balik/kontrol

Pada umumnya setiap sistemi terdiri dari 4 elemen subsistem. Yang dimaksud dengan sistem adalah semua kegiatan yang mengunakan pendekatan sistem, termaksud subsistem, sub-sub sistem dst.

Sistem dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Sistem terbuka
2. Sistem tertutup
Sistem terbuka adalahsistem yang pekerjaanya dapat dipengaruhi faktor-faktor luar. Contohnya: sistem cuaca, sistem saraf, sistem peredaran darah, komputer permesinan dll.
Sistem tertutup adalah sistem yang bekerjanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Contoh: sistem pekerjaan lab untuk proses kimia. Penyebutan sistem penutup itu kurang tepat karna sistem yang namanya tertutup itu tetap akan dipengaruhi oleh faktor luar. Sudah sifat sistem yaitu saling berkaitan,saling ketergantungan,dalam sistem yang sama maupun dengan sistem yang lain. Yang lazim disebut makro sistem.
Misaknya: Sistem Komputer dan sistem pemesinandipengaruhi oleh sistem tenaga listrik/ tenaga manusia.
C. Hubungan antar subsistem
Sebagaimana sudah diuraikan diatas bahwa tiap-tiap organisasi membagi pekerjaanya kedalam fungsi-fungsi organisasi.
Setiap fungsi (unit) tersebut memerlukan data dari unit lain atau dari luar organisasi untuk membantu penyelesaian pekerjaan.

SISTEM INFORMASI SATU UNIT KERJA





Umpan balik

D. Pekerjaan Informasi Subsistem
1. Subsistem Fungsional
Mengelompokan subsistem-subsistem fungsional. Misalnya (produksi manufaktur, pemasaran, keuangan dan personalia.
a. Subsistem produksi
1. Manajemen inventory
2. Penjadwalan
3. Oprasi
4. Teknis
5. Pengiriman dan penerimaan
6. Pembelian
7. Pengendalian mutu
b. Subsistem pemasaran
1. Riset pasar
2. Pengembangan ptoduk
3. Penentuan harga
4. Promosi
5. Manajemen penjualan
c. Subsistem keuangan
1. Pengangaran
2. Akumulasi biaya
3. Manajemen dana
4. Akuntansi keuangan
5. Rekening penerimaan
6. Rekening pembayaran







BAB 3
Manajemen Dan Informasi

Dalam manajemen informasi kita akan mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keperluan manajemen sebagai proses kegiatan dan keperluan manajer sebagai pimpinan manajemen line bawah, tengah dan atas. Agar informasi sesuai dengan keperluan manajemen dan manajer. Maka pada bab ini akan dibahas masalah manajemen yang berkaitan dengan informasi manajemen yaitu dalam bentuk materi.
A. Poses Manajemen
Menurut pakar manajemen Mary Parker Follet. Bahwa manajemen adalah the art of getting thing done through people. Dengan kata lain manager mengkoordinasikan orang lain untuk bekerja mencapai tujuan yang mungkin tidak tercapai bila dikerjakan secara individual. Dengan demikian manajemen didevinisikan sebagi aplikasi dari fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personil, pengarahan dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Secara oprasional dapat didevinisikan bagwa manajemen adalah proses pengkoordinasikan mengintregasikan, menyederharnakan mensunmkronisasikan (coordinating, intreegation, simplification, synchronization /KISS) sumber daya manusia, material, dan metode (Men, Meterials, method/3M).
Dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengiatan, pengawasan dll. Agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.


B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen yang baru lebih berorientasipada pendekatan hubungan antar manusia seperti fungsi manajemen (guiding) penyuluan (conceling), konsultasi (consulting), pelayanan (servicing), koreksi (korecting) penilaian ( evalution) dsb,
Beberapa fungsi manajemen pokok:
1. Perencanaan (plenning) adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan pereencanaan penyusunan tujuan.
2. Pengorganisasian (organizing) adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan pengelompokan personil dan tugasnya untuk menjalani pekerjaanya sesuai tugas dan misinya.
3. Pengaturan personil, berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan pengaturan kerja personil unit masing-masing manajemen sampai ppada kegiatan. Seperti sleksi, penempatan, pelatihan, pengembangan, dan konpersasi sebagian dari bantuan unit pada unit personalia.organisasi dalam pengembangan SDM.
4. Pengarahan (Directing) adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan kegiatan melakukan pengarahan “tugas” dan intruksi.
5. Pengawasan (controling) adalah kegiatan manajemen yang berkaitan dengan pemeriksaan berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan, sudah sampai tujuan,sudah sampai sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan perencanaan yang belum mencapai kemajuan serta melakukan koreksibagi pelaksanaan yang belum terselesaikan sesuai dengan rencana.

















BAB 4
Data


Dalam kontek informasi data dipakai sebagai keterangan yang masih mentah. Data yang sudah diolah, sesuai dengan keperluan misi (keperluan manajemen) diseb, disebut informasi.
Data pada media modern, seperti vita magnetic, disket dll, tidak dapat diberikan tanda tangan asli, sehingah tidak dikatakan data otentik.
Data otentik adalah data yang tanda tangan asli dengan tinta bukan fotocopi,film, fax, telegram telex, media komputer, atau fotonya.
Pada umumnya terdapat pada media tradisional seperti:
a. Bukti storan bank
b. Bukti transfer uang
c. Kuwitansi
d. Cek dll
Bukti transaksi barang:
a. Surat muatan (bil of bullding)
b. Surat perintah penyerahan barang
c. Data barang (packing list)
d. Tanda terima barang
e. Resep dookter
Bukti komunikasi:
a. Surat resmi
b. Surat pesanan
c. Surat perjanjian
d. Laporan
Data otentik gunanya:
a. Sebagai fakta pengingat
b. Bukti administrasi
c. Bukti hukum
d. Bukti sejarah
e. Bukti dokumentasi
Arti data menurutt isinya adalah keterangan / bukti mengenai suatu kenyataan , masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.


HUBUNGAN FAKTOR DATA, ARSIF DAN DOKUMENTASI






Direkam /Dicatat


Disimpan

Diproses



Keluaran

B. Jeis-jenis data
Data dapat dikelompokan menjadi 2:
1. Data statis
2. Data dinamis
Data statis adalah jenis data yang umumnya tidak berubah / jarang berubah.
Misalnya: a. Identitas (nama orang), organisasi, tempat.
b. kode nomer (nomer KTP, rekening, pegawai/ karyawan, mahasiswa, asuransi, kartu kredit, no telphone).
Data dinamis adalah data yang selalu berubah-ubah baik dalam frekuensi waktu yang singkat/ lama (semesteran) dll. Data tersebut sering dikatakan pemerajaan (updateting data).
Pada pemasukan dan opengolahan data, kedua data tersebut pada umumnya bergabung dalam satu masukan (entri). Kelompok data yang disimpan.
Misal:
A. Tabungan
B. Data gaji
C. Data kepangkatan
D. Data nilai mahasiswa
Berdasarkan sifatnya data dikelompokan menjadi 2:
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dengan hitungan bilangan.
2. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak dihitung dengan hitungan bilangan tetapi diukur dengan data bilangan.





Sumber data dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1. Data internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi sendiri yaitu organisassi pusat , kantor canbang.
2. Data eksternal
Data eksterternal adalah yang berasal dari luar organisasi.
Misalnya: biro pusat statistik (BPS), biro sensus nasional, news latter.
Berdasarkan isinya baik internal maupun eksternal dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Catatan kegiatan
2. Hasil penelitian
3. Data lingkungan
4. Data peraturan





















BAB 5
Alat Pengolah Data

A. Jenis Pengolahan Data
Jenis pengolahan data dikelompokkan menjadi 4 :
1. Manual
2. Mesin Manual
3. Mesin Elektrik
4. Elektronik

Manual adalah alat pengolah data yang tidak bersifat mekanis yang dikerjakan dengan tangan manusia, seperti goresan dan pengelompokkan.

Mesin Manual adalah alat pengolah data mekanis mesin yang digerakkan olleh tenaga manusia. Misalnya, mesin kalkulator manual, mesin ketik, sempoa, mesin cetak, mesin hitung garis, jam putar dan mesin tenun.

Mesin elektrik adalah alat pengolah data mekanis ( mesin ) yang digerakkan dengan tenaga listrik termasuk batu baterai, mesin kalkulator, mesin ketik listrik, mesin cetak listrik, dan lain-lain.

B. Pekerjaan Pengolahan Data
Data dibagi menjadi 4 jenis pengolahan :
a. Klasifikasi
b. Sortir
c. Kalkulasi
d. Kesimpulan

C. Komputer
Komputer adalah alat pengolahan data elektronik tidak bersifat mekanisme / mesin.
Sebelum ditemukan komputer komputer pekerjaan informasi yang paling rumit adalah pada unit keuangan dan akuntansi, oleh karena itu sistem informasi itu berada pada unit keungan dan akuntansi. Komputer adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang diperlukan.

Manusia Pengolah Data
Pada kenyataan bagian pekerjaan, dan pemikiran manusia dalam pengolahan data lebih penting karena komputer hanyalah sebagai pembantu.

Otak Manusia
Otak manusia terdiri dari :
1. Otak kiri
2. Otak kanan

Pengontrolan Silang Otak Manusia

Otak sisi Otak sisi
kanan kiri

tubuh kanan
tubuh kiri

Para peneliti melakukan studi secara cermat, otak terdiri dari dua sisis( sisi kanan dan sisi kiri ) sistem syaraf dihubungkan dengan otak secara silang, otak kiri mengontrol tubuh bagian kanan, otak kanan mengontrol tubuh bagian kiri. Pada studi mengenai penanganan kanan dan penanganan kiri para peneliti juga menemukan perbedaan cara masing-masing sisi memproses informasi bukti-bukti menunjukkan bahwa cara pikir ( verbal ) dan analistis sedangkan otak kanan non verbal dan global atau umum. Otak kiri adalah bersifat karakteristik dalam analisis tujuan kinerja, sedangkan otak kanan bagus dalam pengkategorian dan penamaan.
Otak kanan bertipe pandangan subjektif sedangkan otak kiri berpandangan objektif terhadap kejadian dan kegiatan. Otak kiri memndangn suatu secara faktual, sedangkan otak kanan memandang suatu secara intuitif atau perasaan.

Perbedaan pola pikir antara otak kiri dan otak kanan
Otak Kiri Otak Kanan
Objektif
Verbal
Analisis
Faktual
Berurutan
Kausal
Logis
Resmi
Pelaksana Subjektif
No Verbal
Global
Intuitif
Simultan
Non Kausal
Tidak Logis
Tidak Resmi
Perencanaan

Komputer
Adanya komputer telah menimbulkan revolusi dalam pekerjaan informasi.
Perkembangan komputer ( generasi komputer ):
1. Generasi pertama ( 1946-1958 ) mulai memperkenalkan ENIAC ( electronic, numerical, integrator, dan calculator ) komputer besar dan luas beratnya lebih dari 16 ton dari 30 ton dioperasikan oleh Rp. 18.000 tabung gas kosong.
2. Generasi kedua ( 1959-1964 ) ditandai dengan penggunaan transistor yaitu penghubung kecil yang mengontrol arus listrik.
3. Generasi ketiga ( 1965-1977 ) mualai memperkenalkan generasi yaitu kepingan silikon ( silikon cheep ) yang berisikan berlusi-lusi transistor tipis yang saling berhubungan.
4. Generasi keempat ( 1971 sampai sekarang ) mulai dengan sirkuid integrasi berskala luas/large.
5. Generasi kelima, teknologi komputer sekarang sudah memasuki ke-5 sebagai hasil dari berkembangnya sirkuid integrasi skala sangat luas.

Mikro Komputer
Mulai dibuat tahun 1970, mengikuti mesin-mesin besar mulanya digunakan untuk transaksi. Tahun 1981 terjadi terobosan lain yaitu EIBM memperkenalkan PC

Jaringan Komputer
Pada pertengahan awal 1980 mikro komputer mulai dihubungkan bersama dengan menggunakan modem-modem perangkat lunak komunikasi dan perangkat lunak jaringan.
Jenis-jenis Komputer
A. Mainframe
Komputer terbesar dan tercepat dengan kapasitas penyimpanan terbesar adalah mainframe. Bisnis besar dan kantor pemerintah memakai mainframe untuk memproses dan menyimpan data dengan jumlah yang sangat banyak.
B. Mini Komputer
Mini komputer adalah persi mainframe yang lebih kecil, lebih lambat. Banyak perusahaan-perusahaan kecil yang menggunakan mini komputer karena dengan harga $10.000 atau lebih biaya komputer tersebut jauh lebih rendah dari mainframe.
C. Mikro Komputer/komputer personal
Adalah lebih kecil, kurang bertenaga dan biayanya lebih murah dari mini komputer. Mikro komputer menggunakan tabung panas katode ( CRT ) yang merupakan alat peraga visual yang dapat memperlihatkan data pada layar seperti layar televisi/monitor, suatu papan pengetik karakter ( keyboard ) seperti pada mesin ketik.
D. Efesiensi dan Efektifitas
Komputer melakukan pengolahan data agar menjadi informasi yang sesuai dengan keperluan unit masing-masing, siap digunakan kapan saja, dengan kualitas dan kuantitas yang terjamin baik pengolahan dengan biaya yang sesuai.

Keuntungan pemakaian alat pengolah komputer antara lain :
1. Efisiensi lebih tinggi
2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib
3. Biaya lebih rendah
4. Kesalahan lebih sedikit
5. Meningkatkan pelayanan pelanggan
6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi
7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat
8. Mengurangi pemakaian petugas ketatausahaan





























BAB 6
Komputer Personal

Komputer personal adalah suatu unit sistem komputer erkegunaan umu yang berdiri sendiri yang sangat penting yang berisikan satu atau lebih alat pengolah mikro, yang dioperasikan oleh sekelompok kecil orang. Komputer note book/komputer tas/komputer pangku( laptop komputer ) adalah model terakhir industri komputer personal.

Perangkat Keras Komputer Personal Komputer
Beberapa komponen yang menjadi perhatian adalah :
1. Proses mikro ( Micro Processor ) yaitu alat simpan/memori utama
2. Alat simpan kedua ( Interpases )
3. Papan ketik ( Keyboard )
4. Alat peraga ( Display )
5. Alat cetak ( Printer )
6. Alat tambahan ( Rerip Herals )

1. Proses Mikro
Yaitu CPU ( Central Processor Unit ) pada suatu keping ( chip ) silikon tunggal adalah merupakan otak dari mikro komputer. Karena tugasnya adalah menghitung, membuat keputusan logis dan mengontrol pengolahan ( Procesing ) maka prosesor mikro merupakan penerima utamadari kekuatan ( Power ) dan kecepatan penghitungan suatu sistem.
Jenis-jenis prosesor mikro :
1. Zilog Z80 : P.M 8 bit yang paling banyak digunakan pada mikro komputer.
2. MOS Technologi 6502, digunakan dalam beberapa micro computer.
3. Intel 8086/8088 famili
4. Motorolla 68000 Procesor mikro 32 bit merupakan chip yang sangat cepat dan bertenaga sebagai pesaing intel 8086/8088
2. Alat Simpan Utama
• RAM ( Random Acces Memory ) digunakan untuk alat simpan utama ( primary stories ) karena data yang disimpan pada tiap-tiap lokasi dapat langsung dibaca/ditulis pada waktu bersamaan. RAM digunakan dalam unit-unit yang berisikan 1024 bit.
• ROM ( Random Only Memory ) adalah jenis alat simpan non volatil yaitu yang hanya ditulis 1 kali kecuali dibuat lain.
3. Alat simpan kedua, diperlukan sebagai bagian dari setiap sistem micro komputer. Contoh, vita kaset, cardred, ROM, disket, profi dan hardisk.
4. Interpases adalah suatu hubungan dengan sebuah alat CPU komputer dengan sebuah alat di bawah control CPU. Contoh : drive, discket, keyboard, monitor, alat cetak, plotter, modem dan alat input grafik.

Perangkat Lunak Personal Komputer
5 nama perangkat lunak :
1. Microsoft
2. Lotus
3. Micro Pro
4. Digital Riset
5. Aston fate

 Evolusi komputer
Komputer besar = Mianframe ( perusahaan-perusahaan ).
Mianframe yang lebih besar adalah supercomputer ( perhitungan ilmiah ).
Era komputer modern = mini computer ( lebih kecil dari mainframe ) contoh : IBM AS/400.
Selanjutnya muncul komputer mikro ( micro computer ) dengan ciri khusus mempunyai chip yang disebut micro processor.
Dan yang dikenal saat ini adalah diproduksinya komputer personal ( PC ) yang selain dipakai di perusahaan juga diperuntukan bagi pemakai rumahan.
Generasi terakhir munculnya laptop, note book dan palm top. Laptop lebih berat dari pada note book, namun keduanya memiliki dimensi ukuran yang relatif kecil. Palmtop lebih ringan lagi, bisa dimuat dalam saku.
Jenis yang lebih kecil lagi adalah jenis pen computer antara lain PDA.

Penyimpanan primer ( Primary Storage ) berisi data yang sedang diolah dan program yang sedang bekerja ( daftar intruksi yang mengolah data ). Contoh : RAM, ROM, Chace Memory.
Penyimpanan sekunder ( Secondary Storage ) menyediakan tempat penyimpanan data dan program saat tidak digunakan. Contoh : disket, hardisk.
Program yang disimpan disebut koleksi perangkat lunak ( software library ). Data yang disimpan disebut Basis Data ( database ).

Unit Input
• Keyboard
• Alat petunjuk ( mouse, track ball, touch screen, light pen, unit remote control )
• Alat pembaca Optic ( OCR : Optical Character Recognition )
• Alat pembaca Magnetic ( MICR : Magnetic Inc Character Recognition )
• Unit pengenal suara ( speech recognition unit )
Unit Output
• Layar tampilan atau monitor ( display screen )
• Layar cetakan : line printer, character printer, non-impact printer, page printer
• Plotter ( suara )
• Microfon ( suara )
• Output grafik

Perangkat Lunak
 Sistem operasi ( operating system )
Menjadwalkan tugas
Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
Menjaga keamanan sistem
Membagi pakai sumber daya ( multi-processing dan multi-programming )
Menangani intrupsi
Menyimpan catatan pemakaian
 Program Utility
 Penerjemah Bahasa
Bahasa generasi pertama-Bahasa Mandarin
Bahasa generasi kedua-Assembler
Bahasa generasi ketiga-Compiler dan Interpreter
Bahasa generasi keempat-Bahasa Ilmiah, Non-Procedural


 Program Aplikasi ( Paket Siap Pakai )
Kemudahan bagi pemakai dalam perangkat lunak
 Dialog terpandu
 Menu mode
 Model tanya jawab
 Grapichal user interface ( GUI )



















BAB 7
PERANGKAT KOMPUTER

1. Perangkat Keras ( Hardware )
Perangakt keras adalah semua peralatn yang ada dalam suatu kegiatan pengolahan data. Perangkat keras digunakan untuk menjalankn funsi-funsi penyiapan data, pemasukan data, perhitungan, pengawasa [erhitungan, penyimpanan, dan pengeluaran (presentasi atau peragaa) hasil.
1. Melaluai terminal yang terdiri dari layar komputer seperti monitor tv dan alat masukan. Alat masukan yang umum suatu papan ketik atau keyboard untuk memasukan data atau perintah. Alat masukan lain, seperti disket, pita magnetic, kartu berlubang, optikal skender, seperti untuk membaca kode produk pasar swalayan, mouse dan alat pengenla suara.
2. Unit pengolahan pusat (central processing unit / CPU) atau jantung computer mengontrol seluruh sistem computer. CPU berisikan perangkat keras elektronik yang menjalankan oprasional computer terdiri dari 3 komponen yaitu:
1. Memori utama (menyimpanan data)
2. Unit aritmatika logika (arithmatic and logic unit/ ALU)
3. Unit control membimbing oprasional computer
3. Keluaran
Adalah perangkat keras yang memperagakan permintaan computer atau data yang sudah di proses informasi (print out)
2. Alat Simpan
1. Pita magnetik digunakan untuk mencatat, menyimpan dan membunyikan musik pada sistem setereo di rumah, sama dengan yang digunakan komputer.
2. Piringan magnetik
a. Floppy disk
Komputer mikro umumnya menggunakan satu atau lebih disk drive (disket/ fleksibel disk) terbuat dari plastik mylar yang fleksibel
b. Hardisk adalah sebuah plat alumunium yang di balut dengan suatu magnetic oxside atau medium film metalik yang tipis.

3. Disk optik
a. Read Only
Disk optik read only disebut juga CD ROM (Compact Disk Read Only Memory) teknologi yang sama dengan disk audio CD
b. Write Once
Disebut juga sebagai WORM atau tulis sekali baca berulang kali.
c. Reversible
Memiliki kualitas optik yang dapat diubah-ubah, dan dapat digunakan seperti disk magnetik baik untuk merekam, menghapus, dan merekam kembali berulang-ulang.
C. Perangakat Lunak
Tanpa perangkat lunak, perangkat keras / hardware komputer tidak dapat digunakan
1. Sistem Pengoperasian
Elemen yang menggabungkan perangkat keras dan perengkat secara bersama dalam suatu integrasi disebut sistem pengoperasian (operasi system) / OS dan merupakan perangakat lunak dan mudah di gunakan yang diperlukan pada pemakaian komputer.
a. Penyediaan Layanan
• Penggunaan bersama perangkat keras diantara para pemakai
• Memungkinkan para pemakai menggunakan program dan data secara bersama
• Membuat para pemakai dapat melindungi data mereka
• Memberi fasilitas pengoperasian masukkan, keluaran dan penyimpan kedua
• Memperbaiki kesalahan
b. Bertindak sebagai penghubung
OS berfungsi sebagai penghubung ( interpes ) dalam dua tingkat.
2. Bahasa Pemrograman
Adalah serangkaian simbol-simbol dan aturan pemakaian yang di gunakan untuk mengarahkan pengoperasian komputer Input dan output.
a. Bahasa Mesin
b. Bahasa Rakitan
c. Bahasa Tingkat Tinggi
1. Fortran
Yaitu bahasa yang terkenal di kalangan ilmuwan, insinyur, dan ahli matematika karena sederhana, ringkas, standar, efisien dan ketepatan angka.
2. Cobol
Yaitu bahasa yang digunakan secara luas pada bisnis dan dicatat atas kemampuannya menangani volume masukan dan keluaran data alfanumerik yang besar, pemakaian mesin yang bebas, dan pernyataannya dalam bahasa Inggris yang mudah.
3. Basic
Yaitu bahasa yang sederhana yang mudah dipelajari dan digunakan.
4. Pascal
Yaitu bahasa tingkat tinggi untuk keperluan yang bersifat umum.
5. C
Yaitu bahasa yang potabel untuk keperluan umum yang sederhana tapi cerdas, dan memungkinkan pemakai mengerjakan sesuatu yang biasa dikerjakan oleh bahasa rakitan.
6. Ada
Yaitu bahasa baru dan bertenaga yang digunakan untuk problem-problem yang berskala luas, yang dibuat oleh Departement of Defense Amerika Serikat.
7. Bahasa Tingkat Tinggi Lainnya
Yaitu bahasa yang berorientasi pada problem, didesain agar pemakai mudah menangani tugas bisnis umum seperti membuat laporan dan meremajakan file
d. Bahasa Nonprosedur ( Nonprocedural Language )

D. Paket Aplikasi
Paket aplikasi adalah satu kumpulan beberapa program atau subprogram yang berkaitan yang didesain untuk menyelesaikan beberapa rangkaian tugas spesifik.
1. Keuntungan
a. Instalasi Cepat
b. Fungsinya jelas
c. Harg murah
d. Pembaharuan dan revisi
e. Familiaritas
2. Jenis paket aplikasi
a. Paket WP
b. Speradsheet Elektronik
c. Paket File Manajer dan Database
d. Paket grafik
e. Paket matematika
f. Paket model dan simulasi
g. Integrasi perangkat lunak
1. Paket perangkat lunak terintegrasi
2. Paket pengintegrasi perangkat lunak
h. Paket bisnis dan keungan
Apliaksi computer yang sangat terkenal adalah :
1. Daftar penggajian
2. Pengarsipan
3. Pengawasan persediaan
4. Penjadwalan
5. Pengolahan pesanan






















ANI FARIHATUNNISWAH
N200710029








SKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MANDALA INDONESIA (STIAMI)

Rabu, 07 April 2010

TUGAS MPS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu persaingan global. Artinya, isu yang paling banyak dipacu dengan persaingan bebas yang tidak ada lagi batasannya dalam suatu wilayah atau negara tertentu. Kebebasan berusaha ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan seluruh masyarakat. Berbagai perkembangan dan perubahan aspek perekonomian, ilmu pengetahuan dan teknologiserta semakin dekatnya era perdagangan bebas peran pemerintah semakin berkurang terutama dalam bidang perekonomian dengan berbagai proteksi baik pada badan usaha milik swasta maupun badan usaha milik negara.
Maka dari itu semakin menuntut perusahaan-perusahaan untuk terus berbenah, agar tetap dapat bersaing dalam perdagangan bebas nanti. Perusahaan-perusahaan yang akan mampu bertahan dan bersaing dalam perdagangan bebas adalah perusahaan yang mampu memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang handal seoptimal mungkin melalui praktek-praktek organisasional secara luwes dan cepat tanggap terhadap perubahan lingkungan. Salah satu hal yang terpenting agar suatu perusahaan memiliki kemampuan bersaing yang tinggi adalah penanganan sumber daya manusia yang baik. Dalam manajemen perusahaan modern, peran sumber daya manusia makin dirasakan sangat penting, sehingga masalah sumber daya manusia menjadi fokus utama.
Kenyataan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi, tidak mungkin bagi perusahaan mencapai tujuan-tujuan tanpa adanya sumber daya manusia, karena sumber daya-sumber dayayang lain hanya sebagai pendukung. Suatu perusahaan akan dapat mencapai produktivitas dan tujuannya bila didukung sumber daya manusiayang berkualitas, oleh karena itu sumber daya manusia merupakan suatu asset yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Tujuan organiasasi akan dapat tercapai apabila kerjasama diantara para pelaku organiasasi berjalan dengan lancar. Seorang pemimpin tidak akan dapat mengendalikan suatu organisasi tanpa adanya kerjasama yang baik dengan bawahannya, hal ini dikarenakan operasionalisasi pekerjaan adalah tugas dari para pegawai. Dalam memberikan tugasnya seorang pemimpin terkadang menghadapi berbagai tingkah laku pegawai dalam menghadapi pekerjaannya. Diantaranya pegawaiyang cepat tanggap dalam melaksanakan tugasnya, pegawai yang tidak mau atau tidak bisa melaksanakan pekerjaannya, dan pegawai yang acuh dalam menyelesaikan pekerjaannya, karena tidak adanya motivasi kerja. Berdasarkan tingkahlaku pegawai tersebut, maka setiap pemimpin akan selalu berusaha agar para pegawai dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, sesuai denganyang diharapkan oleh organisasi.
Gaya kepemimpinan mempunyai peran yang penting dalam mempengaruhi cara kerja pegawai, penampilan gaya kepemimpinan akan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kinerja pegawaiyang dipimpinnya. Karena kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka konform dengan keinginan pemimpin.
Motivasi kerja juga tidak kalah penting dalam upaya mendorong pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan pekerjaannya sehingga dapat berjalan lancar, oleh sebab itu maka seorang pemimpin harus berusaha untuk membuat iklim kerja yang kondusif sehingga para pegawai lebih berprestasi untuk bekerja dan berpikir kreatif. Seorang pemimpin harus dapat mempelajari karakter pegawainya sehingga dapat mengevaluasi dirinya dan mengetahui apakah gaya kepemimpinannya telah sesuai dengan kemauan, kemampuan maupun harapan pegawai. Karena gaya kepemimpinan dan motivasi kerjayang sesuai dengan harapan pegawai akan memberikan peran besar dalam kemajuan suatu organisasi.
Banyak fenomena yang terjadi dalam sebuah perusahaan mengenai gaya kepemimpinan dan motivasi dalam mempengaruhi kinerja para pegawai dalam suatu perusahaan. Hal tersebut terlihat dalam kenyataan dan fakta yang terjadi, dimana demonstrasi-demonstrasi yang terjadi dalam sebuah perusahaan diakibatkan oleh gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan harapan karyawan dan motivasi yang kurang baik sehingga mengakibatkan para karyawan berontak dan berujung pada menurunnya kinerja karyawan. Seperti yang dinyatakan oleh Hermawan Hendradewa bahwa di Satuan Samapta Polwiltabes Bandung gaya kepemimpinannya masih belum sesuai dengan harapan para pegawainya, dimana pemimpin selalu bertindak berdasarkan keputusannya sendiri tanpa melibatkan bawahannya untuk memberikan aspirasi terhadap keputusanyang akan diambil. Dengan kata lain pemimpin di Satuan Samapta Polwiltabes Bandung lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan otoriter.
Dalam hal motivasi pun di Satuan Samapta Polwiltabes Bandung kondisinya masih belum baik. Dan itu nampak dari semangat kerja yang kurang, tingkat disiplin yang rendah dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor pribadi dan faktor eksternal. Faktor pribadi diantaranya tingkat kebutuhan, kondisi ekonomi, keinginan untuk lebih maju dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal dari organisasi karena upah yang relatif rendah, insentif juga rendah, leadership yang kurang baik dan sebagainya. Sehingga para bawahan atau para pegawai merasa kinerja mereka tidak optimal terhadap perusahaan.
PT. XXX merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai pemilik saham. Dengan demikian PT.XXX setiap tahunnya diaudit oleh badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP). Selain itu PT.XXX memiliki auditor internal dibawah Satuan Pengawas Intern (SPI). PT.XXX harus memiliki daya saing dan kompetensi yang tinggi untuk dapat mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan di tengah pesatnya perkembangan dunia teknologi telekomunikasi saat ini. Kondisi ini menuntut PT.XXX untuk dapat melakukan pengelolaan sumber daya manusia secara terprogram dengan baik untuk meningkatkan kinerja para pegawainya.
Berdasarkan fenomena di atas menunjukan bahwa hal ini juga terjadi pada PT. XXX, dimana gaya kepemimpinan yang ada pada PT. XXX masih belum sesuai, pemimpin selalu menilai mampu dan bisa kepada para pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa melihat sumber daya manusia dan lingkungan setempatnya. Sehingga para pegawai menganggap bahwa kepemimpinan di PT. XXX lebih mengarah kepada gaya kepemimpinan otoriter.
Motivasi yang dilakukan di PT. XXX ada beberapa faktor bukan hanya uang atau barang atau keinginan akan kepuasan, tetapi dalam bentuk pemberian penghargaan serta perhatian, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik, namun bentuk penghargaan dan perhatian sering tidak sesuai dengan harapan karyawan serta tidak konsisten dalam memberikan perhatian, sehingga karyawan merasa tidak puas. Hal tersebut menyebabkan motivasi menurun. Dengan demikian kadang pegawai dalam melaksanakan tugasnya kurang optimal, sehingga kinerjanya pun dirasakan tidak optimal.
Penilaian kinerja karyawan pada PT. XXX berdasarkan pada unsur-unsur atau kriteria yang telah ditetapkan perusahaan yaitu dengan sistem Penilaian Kinerja Pegawai. Adapun unsur-unsur yang termasuk dalam Penilaian Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut : Kualitas Hasil Kerja, Kuantitas Hasil Kerja, Disiplin Pegawai, Kerja Sama, Kepemimpinan, Prakarsa, Keterampilan Kerja dan Kejujuran. Berikut ini adalah data mengenai laporan rekapitulasi kehadiran pegawai periode bulan maret dan april 2008 :
Sumber : PT. XXX, Bagian Pengembangan Sistem SDM & Organisasi serta Pengembangan & Pelayanan SDM, Divisi SEKPER dan SDM.
Keterangan :
• Kerja 18 dan 22 hari adalah Minimal kehadiran karyawan dan hari kerja tersebut sudah dipotong dengan libur hari sabtu dan minggu.
• Hadir = 0 adalah karyawan yang sedang melaksanakan Training/pendidikan
terbukti bahwa tingkat disiplin kerja karyawan di PT. XXX masih rendah, dimana kehadiran karyawan dalam periode bulan maret dan april dari 27 karyawan pada bagian Pengembangan Sistem SDM & Organisasi serta Pengembangan & Pelayanan SDM, Divisi SEKPER dan SDM yang tidak pernah absen adalah 9 orang pada bulan maret atau sekitar 33% dari keseluruhan karyawan dan 13 orang pada bulan april atau sekitar 48% dari keseluruhan karyawan. Sedangkan yang sering absen adalah 18 orang pada bulan maret atau sekitar 67% dari keseluruhan karyawan dan 14 orang pada bulan april atau sekitar 52% dari keseluruhan karyawan.
Kinerja karyawan PT. XXX tidak selalu stabil, disatu waktu terjadi peningkatan tetapi dilain waktu terjadi penurunan, dan rendahnya kinerja pegawai di PT. XXX pada saat ini disebabkan permasalahan internal yang terjadi di dalam PT. XXX yaitu kurang optimalnya partisipasi dan dorongan dari seorang pemimpin sehingga suasana hubungan yang tidak harmonis antara atasan dan bawahan, serta kurangnya pengawasan disiplin terhadap karyawan. Karena dalam kenyataannya setiap karyawan dalam sebuah perusahaan harus senantiasa dibina, dibimbing, diarahkan, dididik dan sebagainya agar memiliki semangat bekerja dan diharapkan mampu berprestasi.
Permasalahan-permasalahan internal PT.XXX yang menyangkut masalah sumber daya manusia dan menyebabkan kinerja yang dihasilkan kurang mencapai sasaran yang diinginkan, maka dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai tersebut peran seorang pemimpin haruslah sejalan dengan situasi di dalam maupun di luar perusahaan. Karena pemimpin merupakan sumber daya pokok serta titik sentral aktivitas yang terjadi dalam satu kesatuan, dengan kata lain bagaimana seorang pemimpin dapat menjalankan gaya kepemimpinan dan motivasinya menurut manajemen sehingga akan sangat menentukan apakah tujuan PT. XXX akan dapat tercapai atau tidak, kegiatan dan dinamika yang terjadi dalam kesatuannya sebagian besar ditentukan oleh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja pegawainya dari seorang pemimpin. Pentingnya gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai di PT. XXX perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui masalah pokok dan jalan keluarnya, oleh karena itu penulis tertarik menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul :
”PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.XXX”


1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan bahwa PT. XXX, saat ini menghadapi masalah pencapaian kinerjanya, hal itu disebabkan oleh adanya faktor internal perusahaan yaitu gaya kepemimpinan yang masih kurang baik. Oleh sebab itu diperlukan upaya-upaya yang konkrit agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai, dengan cara penerapan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan serta pemberian motivasi yang benar agar pencapaian kinerja dari pegawai tersebut dapat optimal.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Gaya kepemimpinan di PT.XXX ?
2. Bagaimana Motivasi yang berikan di PT.XXX?
3. Bagaimana Kinerja karyawan di PT.XXX?
4. Seberapa besar pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di PT.XXXsecara Parsial dan secara Simultan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh untuk selanjutnya diproses dan dianalisa berdasarkan teori-teori yang ada.


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Gaya kepemimpinan di PT.XXX
2. Untuk mengetahui Motivasi yang diberikan di PT.XXX
3. Untuk mengetahui Kinerja karyawan di PT.XXX
4. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di PT. INTI (Persero) secara Parsial dan secara Simultan.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dibahas dapat berguna bagi perusahaan sebagai subjek yang diteliti, untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi peneliti sendiri.

1. Bagi Perusahaan
Sebagai subjek penilitian, hasil ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengoptimalisasikan kegiatan usahanya, juga agar dapat dijadikan bahan informasi dan dimanfaatkan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu

2. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam lagi

3. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini akan menambah pengetahuan dan memperluas wawasan khususnya tentang Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan dengan berbagai masalah yang melengkapinya serta mengetahui sejauhmana hubungan antara teori yang diperoleh dengan penerapannya dalam dunia usaha.







”PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.XXX”








ANI FARIHATUNNISWAH
N200710029



SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MANDALA INDONESIA (STIAMI)

QUIS MANAJEMEN STRATEGIS 1

1. Sebelum perusahaan mulai merumuskan strategi, manajer harus mengamati lingkungan eksternal untuk identifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi manajemen strategi memperhatikan variabel lingkungan apa saja?
Jawab:
perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentikan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan setrategi, dan penetapan pedoman kebijaksanaan.
Pengamatan lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel (peluang dan ancaman) yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus dalam pengendaliann jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebutmembentuk keadaan dimana organisasi itu hidup. Lingkungan eksternal memiliki 2 (dua) bagian : lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah Pemegang saham, Pemerintah, Pemasok, Komunitas lokal, Pesaing, Pelangan, Kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum- kekuatan itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka pendek.

VARIABEL –VARIABEL LINGKUNGAN
Lingkungan sosial

Kekuatan kekuatan
sosiokultural ekonomi



Kekuatan Kekuatan
Politik-Hukum Teknologi

Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan/ ancaman(threats) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman.

Seperti dalam organisasi bisnis, analisis lingkungan sangat penting karena mencoba mengidentifikasikan peluang (opportunities) bisnis yang perlu dengan segera mendapatkan perhatian eksekutif, dan disaat yang sama diarahkan untuk mengetahui ancaman (threats) bisnis yang perlu mendapatkan antisipasi. Untuk keperluan dimaksud, pertama analisis lingkungan bisnis berusaha untuk mengidentifikasi sejumlah variabel pokok yang berada diluar kendali perusahaan yang diperkirakan memiliki pengaruh nyata. Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbatas (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite)

Lingkungan perlu dianalisis karena :
1. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi (early warning system)
2. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3. Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi dari lingkungan, memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.

Analisis Lingkungan Dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
2. Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang akan datang.
3. Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan datang terhadap lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu:
lingkungan eksternal (Makro)
lingkungan internal (Mikro)
Lingkungan Eksternal Organisasi (1) :
• Lingkungan Langsung
1.Lingkungan yang mempengaruhi organisasi secara langsung (Stakeholders).
 Lingkungan Langsung Eksternal :
Lingkungan langsung yang berada di luar organisasi, contoh: konsumen, pemasok, dan pesaing.
 Lingkungan Internal :
Lingkungan yang langsung berada di dalam organisasi, contoh: karyawan, dewan komisaris.
 Elemen Lingkungan Umum :
Lingkungan yang tidak mempengaruhi secara langsung suatu organisasi.
• Lingkungan Eksternal Organisasi (2):
 Sosial :
Demografi, gaya hidup, dan nilai sosial.
 Variabel Ekonomi :
Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan perubahan struktur ekonomi.
 Variabel Politik :
Peraturan pemerintah, dan perubahan struktur kepemerintahan.
 Variabel Teknologi :
Teknologi komputasi, telekomunikasi, bioteknologi, dan lainnya.
 Dimensi Internasional: Era globalisasi
Pengamatan Lingkungan Eksternal










• Lingkungan Eksternal Organisasi (3)
 Model Hubungan Organisasi – Lingkungan
o Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi
 James D. Thomso

Stabil dinamis Tingkat perubahan

Sederharna
Tingkat homogenitas

Kompleksitas

• Lingkungan Eksternal Organisasi (4):
o Lima Kekuatan Kompetisi
 Menentukan daya tarik suatu industri.
• Halangan masuk produk (barrier to entry)
• Pemasok
• Pembeli
• Ancaman Substitusi
• Pesaing di Industri
o Strategi Menghadapi Lingkungan
 Ada tiga strategi:
• Mempengaruhi lingkungan langsung, misal “melobi” pemerintah, menggunakan iklan dan promosi untuk mengubah perilaku konsumen.
• Memonitor lingkungan tidak langsung, misal mengamati perubahan variabel demografis, sosial, dan ekonomi.
• Menyesuaikan diri terhadap lingkungan, misal mengubah desain organisasi agar sesuai dengan lingkungannya.
Dalam melakukan pengamatan lingkungan, Manajer Strategi pertama-tama harus mengetahui berbagai variabel yang ada dalam lingkungan sosial dan lingkungan kerja. Lingkungan sosial termaksud kekuatan umum yang secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas-aktivitas organisasi jangka pendek tetapi dapat dan sering kali dapat mempengaruhi keputusan jangka panjang seperti:
• Kekuatan Ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi, dan informasi. Contoh : ketika suku bunga meningkat, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia. Juga ketika suku bunga naik, pendapatan yang dapat dibelanjakan maupun permintaan terhadap barang, menurun. Ketika harga saham meningkat, ketertarikan atas saham sebagai sumber modal untuk pengembangan pasar meningkat. Begitu juga ketika pasar meningkat, kekayaan konsumen dan bisnis bertambah.
Rendahnya nilai dolar memberikan keuntungan pada ekonomi AS dalam banyak hal. Pertama, hal ini membantu menghindari risiko deflasi di AS dan juga mengurangi defisit perdagangan AS. Selain itu, rendahnya nilai dolar meningkatkan penjualan luar negeri dan laba perusahaan domestik, terima kasih atas keuntungan yang disebabkan oleh dolar, dan mendorong negara asing untuk menurunkan suku bunga dan mengendurkan kebijakan fiskal mereka, yang memacu ekspansi ekonomi dunia.
• Kekuatan Teknologi yang menghasilkan penemuan pemecahan masalah. Internat berperan sebagai mesin ekonomi nasional dan bahkan global yang mendorong produktivitas, suatu faktor penting dalam kemampuan suatu negara dalam meningkatkan standar hidup; dan ia menghemat miliaran dolar uang perusahaan untuk biaya distribusi dan transaksi dari penjualan langsung menjadi sistem mandiri (self-service system).
Internet menubah sifat dasar peluang dan ancaman dengan mengubah siklus hidup produk, meningkatkan kecepatan distribusi, menciptakan produk dan jasa baru, menghapus keterbatasan dari pasar geografis tradisional, dan mengubah sejarah trade-off antara standarisasi dan fleksibilitas produksi.
Untuk memanfaatkan e-commerce secara efektif, sejumlah organisasi menciptakan dua posisi baru dalam perusahaannya: direktur informasi (chief information officer—CIO) dan direktur teknologi (chief technologi officer—CTO).
• Kekuatan hukum politik yang mengalokasikankekuasaan dan menyediakan pemaksaan dan perlindungan hukum dan aturan-aturan. Pemerintah negara federal, bagian, lokal, dan asing adalah pembuat peraturan utama, deregulator, pemberi subsidi, pemilik, dan pelanggan organisasi. Faktor politik, pemerintah, dan hukum, oleh karenanya, dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar.
Untuk perusahaan dan industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam audit eksternal. Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan antimonopoli (antitrust), tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat memengaruhi perusahaan secara signifikan.
Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi, pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan pengaruh variabel politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang kompetitif.
Peramalan politik dapat menjadi penting dan kompleks untuk perusahaan multinasional yang mengandalkan negara lain untuk sumber daya alam, fasilitas, distribusi produk, bantuan khusus, atau pelanggan. Penyusun strategi harus memiliki keterampilan yang memungkinkan untuk menghadapi lebih banyak masalah menyangkut hukum dan politik dibanding penyusun strategi masa sebelumnya
• Kekuattan Sosikultural yang mengatur nilai-nilai adat istiadat dan kebiasaan lingkungan. Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, berorientasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variable sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.
Tren sosial, budaya, demografi, dan lingkungan membentuk orang Amerika hidup, bekerja, berproduksi, dan mengonsumsi. Tren baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda dan akibatnya, kebutuhan akan barang yang berbeda, jasa yang berbeda, dan strategi yang berbeda.
Tren tentang orang Amerika yang semakin tua adalah berita baik bagi restoran, hotel, maskapai penerbangan, kapal pesiar, tur, tempat peristirahatan, taman hiburan, produk dan jasa mewah, kendaraan rekreasi, pembangun rumah, dll. Orang Amerika yang lebih tua tertarik khususnya kepada pelayanan kesehatan, jasa keuangan, travel, pencegahan kriminal dan hiburan.


Mengidentifikasi faktor-faktor strategi eksternal.
Manajemen strategi harus terlibat dalam pengamatan lingkungan dengan memonitor sinyal-sinyal kelemahan dan kekuatan yang ada dilingkungan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengembangan dalam lingkungan sosial adalah dengan mengunakan matrik. Pertama, identifikasi kira-kira tiga atau lebih kecenderungan yang muncul disetiap kekuatan yang ada dalam lingkungan sosial. Kedua berusaha memastikan pengaruh yang paling mungkin –jika ada, dari setiap kecenderungan tersebut terhadap 10 elemen yang ada di lingkungan kerja perusahaan (kelompok stakeholder). Sbagai contoh: jika mulai ada periode pertumbuhan ekonomi yang cepat, daftarkanlah salah satu kekuatan ekonomi dalam lingkungan sosial dan coba mengidentifikasi pengaruh terhadap elemen kerja yang paling mungkin terpengaruhi. Pendekatan tersebut memungkinkan manajer strategis mengestimasi bagaimana perkembangan di masa yang akan datang mempengaruhi perusahaan melalui pengaruh-pengaruhnya terhadap elemen-elemen dalam lingkungan kerja perusahaan.






Contoh : IFAS (Extenal Strategic Factors summary): Maytag
Faktor straategi eksternal Bobot Pringkat Skor terbobot keterangan
Peluang
• Integrasi Ekonomi komunitas orang eropa
• Demografi yg mendukung peralatan yg berkualitas.
• Perkembangan ekonomi di asia.
• Terbukanya Eropa Timur.
• Kecenderungan ‘superstores’
Ancaman
• PP yg semakin ketat dan banyak.
• Persaingan ketat di AS
• Whirlpool dan Electrlux kuat secara global
• Kemajuan produk baru
• Perusahaan peralatan jepang
20
10
05
05
10

10
10
15
05
10
4
5
1
2
2

4
4
3
1
2
80
50
05
10
20

40
40
45
05
20
Akuisisi hoover
Kualitas maytag
Kehadiran yang lambat dari maytag.

Akan memakan waktu

Maytag lemah dalam saluran ini.


Terposisi dengan baik.

Terposisi dengan baik.


Hoover lemah secara global.


Masih dipertanyakan.

Hanya produk asia yang hadir di asia.
Total 1.00 3.15

2. Manajemen Strategi juga melihat kedalam perusahaan untuk mengidentifikasi faktor strategi internal, Jelaskan?
Jawab:
Manajer melihat ke dalam perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategi internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil keuntungan dan peluang-peluang yang ada sambil menghindari ancaman-ancaman.
Kekuatan
Dua faktor yang berkontribusi terhadap kekuatan Anda: kemampuan dan sumber daya yang tersedia. Kemampuan dievaluasi di 3 hitungan: Fleksibilitas: Anda kemampuan untuk beradaptasi ke lingkungan yang selalu berubah.
Pertumbuhan: kemampuan Anda untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pasar: kemampuan Anda untuk menembus atau menciptakan pasar baru.
Kekuatan sumber daya memiliki tiga dimensi:
Ketersediaan: kemampuan Anda untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.
Kualitas: kualitas dan up-to-dateness dari sumber daya yang digunakan.
Alokasi: kemampuan Anda untuk mendistribusikan sumber daya baik secara efektif dan efisien.

Kelemahan
Kelemahan-kelemahan Anda ditentukan melalui kegagalan, kekalahan, kerugian dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan situasi yang dinamis dan cepat berubah. Kelemahan mungkin berakar pada kurangnya kemampuan manajerial, tidak cukup kualitas, keterbelakangan teknologi, sistem yang tidak memadai atau proses, lambat pengiriman, atau kekurangan sumber daya.
Faktor-faktor internal dapat dipandang sebagai kekuatan atau kelemahan tergantung pada dampaknya terhadap tujuan organisasi. Apa yang dapat mewakili kekuatan yang berkaitan dengan satu tujuan mungkin kelemahan untuk tujuan lain. Faktor-faktor yang dapat mencakup semua 4P itu; serta kepegawaian, keuangan, kemampuan manufaktur, dan sebagainya. Faktor-faktor eksternal dapat mencakup masalah-masalah makro ekonomi, perubahan teknologi, undang-undang, dan perubahan sosial-budaya, serta perubahan-perubahan dalam pasar atau posisi kompetitif. Hasilnya sering disajikan dalam bentuk matriks.
Analisis SWOT adalah salah satu metode kategorisasi dan memiliki kelemahan. Sebagai contoh, mungkin cenderung untuk membujuk perusahaan untuk mengkompilasi daftar daripada berpikir tentang apa yang sebenarnya penting dalam mencapai tujuan. Ini juga menyajikan daftar yang dihasilkan tidak kritis dan tanpa prioritas yang jelas sehingga, misalnya, peluang lemah mungkin muncul untuk menyeimbangkan ancaman kuat.
Adalah bijaksana untuk tidak terlalu cepat menghilangkan setiap calon SWOT entri. Pentingnya SWOTs individu akan dinyatakan oleh nilai strategi yang dihasilkannya. Sebuah item yang SWOT menghasilkan strategi berharga adalah penting. Sebuah SWOT barang yang tidak menghasilkan strategi yang tidak penting.
Perusahaan perencanaan
Sebagai bagian dari pengembangan strategi dan rencana untuk memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya, maka organisasi itu akan menggunakan sistematis / ketat proses yang dikenal sebagai perencanaan perusahaan. SWOT bersama PEST / lalu dapat digunakan sebagai dasar untuk analisis bisnis dan faktor lingkungan.
•Menetapkan tujuan – organisasi mendefinisikan apa yang akan dilakukan
•Lingkungan scanning
o Penilaian internal dari organisasi SWOT, ini harus mencakup penilaian terhadap situasi sekarang serta portofolio produk / jasa dan analisis tentang produk / jasa siklus hidup
•Analisis strategi yang ada, ini harus menentukan relevansi dari hasil internal / eksternal penilaian. Ini mungkin termasuk analisis kesenjangan yang akan melihat faktor-faktor lingkungan
•Isu Strategis didefinisikan – faktor kunci dalam pengembangan rencana perusahaan yang perlu ditangani oleh organisasi
•Mengembangkan baru / direvisi strategi – direvisi analisis isu-isu strategis dapat berarti tujuan perlu berubah
•Menetapkan faktor penentu keberhasilan – pencapaian tujuan dan strategi pelaksanaan
•Persiapan operasional, sumber daya, rencana proyek implementasi strategi
•Hasil pemantauan – pemetaan terhadap rencana, mengambil tindakan korektif yang dapat berarti mengubah tujuan / strategi.
Pemasaran
Dalam banyak analisis pesaing, pemasar membangun profil rinci dari setiap pesaing di pasar, dengan fokus terutama pada kompetitif relatif mereka kekuatan dan kelemahan menggunakan analisis SWOT. Manajer pemasaran akan meneliti masing-masing struktur biaya pesaing, sumber keuntungan, sumber daya dan kompetensi, posisi kompetitif dan diferensiasi produk, tingkat integrasi vertikal, sejarah tanggapan terhadap perkembangan industri, dan faktor lainnya.
Pemasaran manajemen sering menemukan perlu untuk berinvestasi dalam penelitian untuk mengumpulkan data akurat yang diperlukan untuk melakukan analisis pemasaran. Oleh karena itu, manajemen sering melakukan riset pasar (secara bergantian riset pemasaran) untuk memperoleh informasi iniPemasar menggunakan berbagai teknik untuk melakukan riset pasar, tetapi beberapa yang lebih umum meliputi:
•Riset pemasaran kualitatif, seperti kelompok fokus
•Riset pemasaran kuantitatif, seperti survei statistik
•Eksperimental teknik seperti pasar uji
•Pengamatan teknik seperti etnografi (on-site) observasi
•Manajer pemasaran dapat juga merancang dan mengawasi berbagai lingkungan intelijen kompetitif pemindaian dan proses untuk membantu mengidentifikasi tren dan menginformasikan analisis pemasaran perusahaan.
Pendekatan terhadap pengamatan dan Analisis Internal, para Manajer strategis harusnya mengenali variabel-variabel dalam perusahaan mereka yang mungkin merupakan kekuatan atau kelemahanyang penting. Sebuah variabel adalah kekuatan apabila menyediakan keunggulan kompetitif. Keunguggulan kompetitif adalah sesuatu yang dilakukan perusahaanatou perpotensi untuk dilakukan dengan lebih baik secara relatifterhadap kecakapan pesaing yang sudah ada ataupun potensial. Sebuah variabel merupakan kelemahan apabilaberupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak mempunyai kapasitas tersebut. Dalam mengevaluasi variabel-variabel tersebut, manajemen harus mengetahui apakah variabel-variabel tersebut merupakan faktor strategi internal (strategic internal factors), yaitu kekuatan dan kelemahan khusus untuk perusahaan yang membantu menentukan masa depan. Satu cara untuk melakukanya adalahdengan membandingkan pengukuran variabel-variabel tersebut dengan mengukur:
1. Kinerja masa lalu perusahaan.
2. Pesaing kunci perusahaan.
3. Industri sebagai satu kesatuan.
Apabila suatu variabel (misal keadaan keuangan) secara signifikan berada dengan kinerja masa lalu, pesaing kunci perusahaan atau rata-rata industri, maka variabel tersebut kemungkinan besar merupakan fakror strategis dan harus dilibatkan dalam keputusan-keputusanstrategi.manajer strategi dapat mengamati dan menganalisis variabel interna; dengan mengunakan slah satu atau kombinasi dari tiga pendekatan ini: analisis PIMS, analisis rantai (value chain analysis), dan analisis fungsional.
Analisis PIMS adalah analisis yang mengindentifikasi faktor-faktor strategis utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas.pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan General Electric (GE). Dalam analisis ini yang akan digunakan adalah strategi mana yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dalam analisis ini yang menjadi ukuran adalah model strategi yang digunakan dan tingkat kembali modal yang diperoleh perusahaan. Karakteristik yang tercakup dalam analisis ini adalah: a) intensitas investasi, b) pangsa pasar, c) pertumbuhan pasar, d) daur kehidupan barang, e) rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan. Ukuran yang digunakan adalah ROI ( Return of Investment). Perusahaan dengan ROI yang tinggi mempunyai ciri-ciri:
1. Intensitas Investasi rendah.
2. Pangsa pasar tinggi.
3. Kualitas produk relatif tinggi.
4. Pemanfaatan kapasitas tinggi
5. Efektivitas operasional tinggi.
6. Biaya langsung perunit relatif rendah terhadap persaingan.
Analisis rantai nilai (value chain analysis)adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih memahami keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam industri yang sama.
Manajemen dapat memahami dengan lebih baik keunggulan kompetitif dan strategi perusahaan dengan memisahkan operasi-operasinya berdasarkan aktivitas. Pertimbangan yang hati-hati pada tiap aktivitas juga harus mengidentifikasi aktivitas-aktivitas di mana perusahaan paling kompetitif dan paling tidak kompetitif.
Analisis rantai nilai berfokus pada keseluruhan rantai nilai produk, mulai dari perancangan, produksi, sampai pelayanan purna jual. Konsep yang mendasari analisis adalah setiap perusahaam menempati bagian tertentu atau bagian-bagian dari seluruh rantai nilai ini. Penentuannya berdasarkan pada pertimbangan keunggulan komparatif dari masing-masing perusahaan.
Analisis rantai nilai memiliki dua langkah :
1. Mengidentifikasi Aktivitas Rantai Nilai. Dilakukan perusahaan dalam proses perancangan, produksi, dan penyediaan layanan pelanggan. Pengembangan suatu rantai nilai bergantung pada jenis industrinya.
2. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif dengan Memotong Biaya atau Menambah Nilai. Dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Identifikasi keunggulan komparatif (kepemimpinan biaya/diferensiasi) b. Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai. c. Identifikasi kesempatan untuk mengurangi biaya. d. Eksploitasi kaitan antara aktivitas dalam rantai nilai. Analisis Rantai Nilai pada Produksi Komputer Industri komputer menjadi contoh yang bagus untuk menunjukkan analisis rantai nilai pada penerapannya.
Analisis fungsional adalah analisis yang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan fungsional. Analisis Fungsional meliputi analisis pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan, operasi, organisasi dan manajemen.
. Analisis Pemasaran
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merek produk, kemasan produk, model produk, ukuran produk, garansi produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.
Kekutanan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen sumberdaya manusia, reputasi manajemen puncak, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas karyawan, ketaatan karyawan terhadap aturan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman karyawan.
Sintesisn faktor-faktor strategi internal (Inter-nal Strategi Factors/IFAS), setelah mengamati lingkungan organisasi internal dan mengidentifikasi faktor-faktor strategi bagi perusahaan manajer strategis dapat meringkas analisis mereka dalam suatu bentuk. Dengan internal strategi factors summary (IFAS). IFAS membantu para manajer untuk mengatur faktor-faktor strategi dalam kategori-kategori kekuatan dan kelemahan.
Contoh:
IFAS: Maytag Corporation
Faktor strategi internal Bobot Peringkat Skor terbobot keterangan
Kekuatan

• Budaya Maytag
• Manajemen puncak berpengalaman
• Intregasi Vertikal
• Hubungan karyawan
• Orientasi Internasional Hoover

Kelemahan
• R&D yg berorientasi pada proses.
• Saluran distribusi
• Posisi finansial
• Posisi secara global
• Fasilitas pemanufakturan
15
05

10
05
15



05

05

15
20
05

5
4

4
3
3



2

2

2
2
4
75
20

40
15
45


10

10

30
40
20

Kualitas + kunci sukses
Mengerti tentang perlengkapan

Pabrik-pabrik yang berdedikasi
Baik tapi mulai memburuk.
Nama “Hoover” pada produk pembersihan.


Lambatnya produk baru.

Superstore mengantikan deler kecil.
Tingginya hutang.

Hoover lemah di luar UK & Australia.
Sedang berinvestasi.
Total 1.00 3.05

3. G Staine dan J Minner sarankan manajer menjawab pertanyaan sebelum memilih salah satu strategi, sebutkan 20 pertanyaan tersebut?
Jawab:
20 (Dua Puluh) Pertanyaan Untuk Menggevaluasi Strategi Terbaik.
1. Apakah strategi tersebut sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan? Jika tidak, arena bersaing baru yang kurang dikenal manajemen akan dimasuki.
2. Apakah strategi konsisten dengan lingkungan eksternal perusahaan?
3. Apakah strategi konsisten dengan kekuatan internal,tujuan, kebijakan, sumber daya, dan nilai personal dari para manajer dan karyawan? Sebuah strategi mungkin tidak perlu sesuai dengan hal tersebut, tapi ganguan utama harus dihindakan.
4. Apakah strategi mencerminkan risiko potensial minimal, mengimbanginya terhadap laba potensial maksimal yang konsistendengan sumber daya yang prospek perusahaan?
5. Apakah strategi cocok dengan ceruk dalam pasar perusahaan yang belum diisi oleh pesaing? Apakah ceruk itu akan terbika cukup lama bagi perusahaan untuk mendapatkan ROI ditambah dengan tingkat laba yang disyaratkan?( Ceruk-ceruk sering cepat tersisi.)
6. Apakah strategi tersebbut bertentangan dengan strategi perusahaan lain?
7. Apakah strategi dipecahkan lagi menjadi sub-strategi yang saling beraitan?
8. Pernahkah strategi diuji dengan kriteria yang layak (seperti konsistensi dengan tren masa lalu, sekarang, prospektif) dan dengan alat analitis yang tepat.
9. Sudahkah strategi diuji dengan mengembangkan rencana implementasi yang layak?
10. Apakah strategi benarr-benar sesuai dengan daur hidup produk perusahaan?
11. Apakah wwaktunya tepat?
12. Apakah strateggi membuat produk melawan pesaing yang kuat? Jika iya, maka lakukan evaluasi ulang dengan hati-hati.
13. Apakah strategi membuuat perusahaan menjadi tidak berdaya terhadap kekuatan satun pelanggan utama? Bila ya, pertimbanggkan kembali dengan hati-hati.
14. Apakah strategi melibatkan produksi—produksi baru untuk pasar yang baru? Bila ya, pertimbangkan kembali bengan hati-hati.
15. Apakah perusahaan mempercepat sebuah produk atau pasar baru? Bila ya, pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
16. Apakah strategi meniru pesaing? Bila ya, pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
17. Apakah mungkin perusahaan dapat mencapai pasar yang pertama dengan produk atau jasa baru? Bila ya, maka ini kunggulan yang sangat baik.
18. Apakah penilaian terhadap pesaing yang jujur dan akurat telah dibuat? Apakah pesaing diipandang dibawah estimasi atau diatas estimasi.
19. Apakah perusahaan mencoba menjual keluar negri sesuatu yang tidak dapat dijual di dalam negri? (biasanya bukan strategi yang sukses)
20. Apakah pangsa pasar cenderung cukup untuk memastikan ROI yang disyaratkan? (pangsa pasar dan ROI umumnya berkaitan tetapi berbeda dari satu produk/ pasar dengan produk/pasar lain. Apakah hubungan pasar dan produk sudah di kalkulasi?
4. Bagaimana pedoman untuk melakukan pengendalian yang tepat?
Jawab:
Dalam mendesain sistem pengendalian, manajemen puncak perlu mengingat bahwa pengendalian yang harus dilakukan harus sesuai dengan strategi yang ditetapkan. Klo pengendalian tidak mampu menjamin strategi dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sekalipun strategi tersebut digunakan dengan tepat, maka pengaruh sampingan disfungsional hampir dapat dipastikan merusak keseluruhan implementasi tersebut. Beberapa pedoman berikut ini direkomendasikan untuk melakukan pengendalian yang tepat:
1. Pengendalian yang dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang diperlukan untuk memberikan gambaran yang dapat dipercaya mengenai suatu kejadian. Terlalu banyak pengendalian yang dilakukan hanya menciptakan kebingungan. Fokusnya hanya 20 faktor yang menentukan 80 persen yang ingin dicapai.
2. Pengendalian tersebut hanya memantau aktifitas dan hasil yang memiliki arti penting, dengan mengesampingkan kesulitan-kesulitan pengukuran yang mungkin muncul. Jika kerja sama antar divisi merupakan hal penting bagi kinerja perusahaan, maka beberapa ukuran kuantitatif dan kualitatif harus ditetapkan untuk menentukan kerja sama tersebut.
3. Pengendalian harus tepat pada waktunya sehinga dapat di ambil tindakan perbaiikan sebelum terlambat. Steeriing controls, atau pengendalian yang memantau atau mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, harus ditetapkan pengunanya sehingga informasi awal mengenai terjadinya sebuah masalah dapat segera diketahui.
4. Pengendalian jangka panjang harus dilakukan seperti halnya pengendalian jangka pendek karna penekanan yang hanya pada pengukuran-pengukuran jangka pendek hampir dapat dipastikan akan mengarah kepada orientasi menejerial jangka pendek.
5. Pengendalian harus menunjukan kekecualian dengan tepat, yaitu harus memperhatikan aktivitas atau hasilyang gaggal diluar batas toleransiyang telah ditetepkan sebelumnya.
6. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi pengghargaan yang akan diberikan atau melebihi standar yang telah ditetapkan, bukan untuk menghukum jegagalan dalam mencapai standar yang ada. Hukuman yyang berlebihan terhadap keggagalan biasanya akan mengakibatkan perubahan tujuan . para manajer akan memalsukan laaporan dan melakukan lobi untuk standar-standar yang lebih rendah.
Hal yang mengejutkan adalah perusahaan-perusahaan dengan mengelolah terbaik pun sering kali memiliki sedikit pengendalian sasaran yang formal. Mereka hanya memfokuskan pada faktor-faktor pentting yang mempengaruhi kesuuksesan dan mengawasi faktor-faktor lainnya karna budaya perusahaan. Jika budaya perusahaan melengkapi dan memperkuat orientasi strateginya, maka perusahaan biasanya hanya membutuhkan sedikit sistem strateginya, maka perusahaan biasanya hanya membutuhkan sedikit sistem pengendalian formal yang intensif.

Manajemen strategis





NAMA : ANI FARIHATUNNISWAH
NPM : N200710029
DOSEN: H. SUKISTIYANTO,DRS,M.BUS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MANDALA INDONESIA (STIAMI)

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIS 1

BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan strategik merupakan proses Sistematis yang berkesinambungan, melalui proses pembuatan keputusan dengan memanfaatkan sebanyak mungkin pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis berbagai kegiatan untuk melaksanakan keputusan tersebut, dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis pula. Jadi tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perencana strategik merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan manajemen strategik. Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh pu-luhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan de-ngan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Han-neg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi. Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis (demokratic gover-nance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian supremacy), mekanisme checks and balances dan terse-dianya instrumen transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik,maka berkembanglah pemaham-an dan pengetahuan praktis tentang perencanaan strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI. Lalu mulai dikeluhkan tentang fungsi dan efektifitas perencanaan strategis, di saat yang sama juga mulai dirasakan sulitnya melakukan eksekusi strategi seperti yang telah direncanakan. Manajemen strategik hanya memberi perhatian pada faktor internal organisasi (ABRI), khususnya manajemen keuangan. Dengan kata lain, baik dalam wilayah perencanaan strategik maupun implementasi strategik, posisi manajemen strategik dikalangan TNI saat ini sedang dipertanyakan terlebih dengan semakin meningginya turbulensi lingkungan strategis dan intensitas pembaruan.






BAB II
PERMASALAHAN
1. Ciri khusus dalam manajemen strategi adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategi. Keputusan strategi berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi, secara keseluruan dan mempunyai 3 (tiga) karakteristik. Jelaskan!
2. Apa itu “ hirarki Strategi”? jelaskan dengan gambar.
3. Gambar dan jelaskan 8 (delapan) langkah proses manajemen strategi.
4. Jelaskan perbedaan pokok antara perencanaan strategi dan perencanaan oprasional. Beri contoh









BAB III
PEMBAHASAN
1. Ciri khusus manajemen strategi adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategi. Tidak seperti keputusan-keputusan yang lain, keputusan strategi berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara eseluruan dan mempunyai 3 karakter yaitu:
1. Rare : Keputusan-keputusan strategi yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiru.
2. Consequential : keputusan-keputusan strategi yang memasukan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen.
3. Directive : keputusan-keputusan strategi yang menetapkan keputussan yang dapat ditiruuntuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruan.
2. Hirarki strategi adalah Hierarki pengambilan keputusan dari suatu perusahaan umumnya terdiri atas tiga tingkatan. Pertama adalah tingkatan korporasi, yang terdiri atas dewan komisaris, eksekutif puncak, dan direktur administratif, berada di puncak hirarki. Mereka bertanggung jawab atas kinerja keuangan serta pencapaian tujuan nonkeuangan perusahaan, seperti mempertahankan citra perusahaan dan memenuhi tanggung jawab sosialnya. Sebagian besar sikap pada tingkat korporasi mencerminkan pandangan pemegang saham dan masyarakat secara luas.
Yang kedua adalah tingkat bisnis, yang terutama terdiri atas manajer bisnis dan korporasi. Para manajer ini harus menerjemahkan pernyataan arah dan maksud yang dirumuskan pada tingkat korporasi menjadi tujuan dan strategi yang nyata bagi setiap divisi bisnis individual atau SBU.
Bagian paling bawah atau terakhir dari hierarki pengambilan keputusan adalah tingkat fungsional, yang terutama terdiri atas manajer produk, manajer geografis atau manajer area fungsional. Mereka mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek untuk bidang-bidang seperti produksi, operasi, penelitian dan pengembangan, keuangan dan akuntansi, pemasaran serta hubungan masyarakat. Namun, tanggung jawab utama mereka adalah menerapkan atau melaksanakan rencana strategis perusahaan. Sementara para manajer di tingkat korporasi atau bisnis memusatkan perhatiannya pada “melakukan hal yang benar”, para manajer di tingkat fungsional memusatkan perhatian mereka pada “melakukan dengan benar”. Dengan demikian mereka menangani masalah-masalah seperti efisiensi dan efektivitas sistem pada bagiannya masing-masing dalam meningkatkan pangsa pasar perusahaan.
Tingkat Strategi
a. Strategi Tingkat Korporasi : Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh korporasi. Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkatan (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: 1) Tingkat diversifikasi rendah (Single business dan Dominant business), 2) Tingkat diversifikasi menengah (Related constrained dan Related linked) dan 3) Tingkat diversifikasi tinggi (Unrelated). Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversifikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horisontal).
Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Di samping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).

b. Strategi Tingkat Bisnis : Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya. Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi lingkungan eksternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang tediri dari : 1) Cost Leadership (Keunggulan Biaya), 2) Differentiation (Diferensiasi), 3) Focused Low Cost (Fokus pada Biaya Rendah, dan 4) Focused Differentiation (Fokus pada Diferensiasi) .
c. Strategi Tingkat Fungsional : Berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis. Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetil mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selain memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan.
Pada tingkatan strategi fungsional yang cukup strategis adalah:
1. Fungsi produksi dan operasi yang meliputi
1. Fasilitas dan peralatan.
2. Sumber bahan baku
3. Perencanaan dan pengendalian produksi.
2. Fungsi pemasaran yang meliputi
1. Produk
2. Harga
3. Distribusi
4. Promosi
3. Fungsi keuangan yang meliputi
1. Kebutuhan modal
2. Alokasi modal
3. Manajemen dividen dan modal kerja.
4. Fungsi Sumber daya manusia yang meliputi
1. Proses rekrutmen dan orientasi
2. Pengembangan karir dan pelatihan.
3. Kompensasi
4. Evaluasi, disiplin dan pengendalian.

GAMBAR HIRARKI STRATEGI












3.


Proses Manajemen Strategis
Proses manajemen strategis ada 8 langkah :
1. Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi
Pada penggambaran misi suatu organisasi, perlu penjelasan atau penekanan bagi para manajer atau para pekerja bahwa terdapat suatu nilai yang menggunakan arti luas dan arti sempit pada suatu misi. Suatu misi dapat diperluas dalam arti mencakup beberapa type produksi, industri teknologi, atau group usaha. Sedangkan dalam arti yang sempit suatu kegiatan dalam organisasi dibatasi pada makna-makna yang dapat dimengerti lebih jelas. Seperti yang digambarkan pada contoh di bawah ini :

Definisi dalam arti luas Definisi dalam arti sempit
- Hiburan-hiburan di rumah - CD, Video, dll.
- Perkakas rumah tangga - Meja, kursi
- Biro perjalanan & wisata - Hotel berbintang
- Transportasi udara - Pesawat & alat monitor
- Penerbitan - Percetakan buku

Definisi dalam arti luas dan arti sempit merupakan suatu hal yang relatif tentunya. Seorang pengusaha mungkin mempunyai makna luas bagi suatu perusahaan yang hanya menghasilkan CD, tetapi akan lebih terfokus bagi perusahaan yang memproduksi TV sets, peralatan stereo, radio maupun VCRs. Sementara itu pengertian perusahaan/usaha dalam arti sempit akan menambah resiko dan kesempatan dimana para manajer akan melihat dengan jelas suatu kesempatan strategi yang penting.
Suatu pandangan mengenai rancangan dan misi organisasi yang jelas mempunyai suatu nilai manajerial.
Manfaat yang dapat diambil dari maksud kata "misi" meliputi
1. pengkristalisasian manajemen-manajemen tingkat atas mengenai tujuan jangka panjang perusahaan serta pembaharuannya,
2. Membekali manajer tingkat bawah dalam membuat langkah praktis pada bidang tanggung jawabnya,
3. Identitas Berkomunikasi organisasi,
4. Memberikan warna sikap (sense of purpose) kerja bagi para pekerja.

Keterangan-keterangan di atas merupakan jawaban yang sangat tepat pada pertanyaan ("Usaha apa yang akan kita jalankan dengan hasil yang bagaimana") guna membantu para manajer untuk menghindari jebakan-jebakan dalam meraih berbagai tujuan. Kaitannya dengan pentingnya kewirausahaan, maka pada saat para manajer senior mempunyai suatu pikiran yang baik mengenai apa yang organisasi coba lakukan, berarti mereka mempunyai kemampuan yang baik pula untuk membuat suatu keputusan dan tindakan.
Mengimplementasikan strategi, sering juga disebut sebagai tahapan dari tindakan manajemen strategi. Dalam tahapan ini perusahaan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung pengembangan organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merefleksikan berbagai usaha pemasaran, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi yang juga harus diimbangi dengan imbalan yang memadai.

2. Menganalisis lingkungan luar
Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki perusahaan pada masa depan. Lakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur SWOT yang akan dihadapi perusahaan dalam menajalani misi dan meraih keunggulan bersaing. Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif strategi dan rumuskan strategi dipilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan.


3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman
Peluang
Peluang yang berlimpah. Anda harus mengembangkan suatu formula yang akan membantu Anda menentukan apa yang muncul dalam ambit dari sebuah kesempatan untuk fokus pada bidang-bidang dan mengejar kesempatan-kesempatan di mana efektivitas adalah mungkin. Rumus harus mendefinisikan produk / jasa, target pasar, kemampuan dan sumber daya yang diperlukan untuk dipekerjakan, pengembalian yang diharapkan dan tingkat risiko yang diperbolehkan.
Ancaman
Ancaman eksternal timbul dari politik, ekonomi, sosial, teknologi (PEST) kekuatan. Perkembangan teknologi dapat membuat persembahan Anda ketinggalan zaman. Perubahan pasar dapat terjadi karena perubahan dalam kebutuhan pelanggan, pesaing 'bergerak, atau demografis. Situasi politik menentukan kebijakan pemerintah dan struktur perpajakan.

4. Menganalisis sumber daya organisasi
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Kekuatan
Dua faktor yang berkontribusi terhadap kekuatan Anda: kemampuan dan sumber daya yang tersedia. Kemampuan dievaluasi di 3 hitungan:
Fleksibilitas: Anda kemampuan untuk beradaptasi ke lingkungan yang selalu berubah.
Pertumbuhan: kemampuan Anda untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pasar: kemampuan Anda untuk menembus atau menciptakan pasar baru.
Kekuatan sumber daya memiliki tiga dimensi:
Ketersediaan: kemampuan Anda untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.
Kualitas: kualitas dan up-to-dateness dari sumber daya yang digunakan.
Alokasi: kemampuan Anda untuk mendistribusikan sumber daya baik secara efektif dan efisien.
Kelemahan
Kelemahan-kelemahan Anda ditentukan melalui kegagalan, kekalahan, kerugian dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan situasi yang dinamis dan cepat berubah. Kelemahan mungkin berakar pada kurangnya kemampuan manajerial, tidak cukup kualitas, keterbelakangan teknologi, sistem yang tidak memadai atau proses, lambat pengiriman, atau kekurangan sumber daya. Ada tiga kemungkinan hasil dari analisis kelemahan-kelemahan Anda.
1 Koreksi dari cacat diidentifikasi.
Perlindungan melalui cover-up dan strategi pencegahan untuk mengurangi eksposur kelemahan Anda. Agresi untuk mengalihkan perhatian dari kelemahan-kelemahan Anda.
6. Merumuskan strategi
Proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategik dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik

7. Melaksanakan strategi
STRATEGI
Definisi dari strategi adalah suatu pola pendekatan bagi manajemen guna meraih keberhasilan dan kesuksesan. Karena setiap keadaan organisasi mengandung aspek yang unik, maka manajemen harus mencocokkan strateginya dan berbagai pendekatan yang relevan dengan kondisi sirkulasi internal dan eksternal. Selain itu setiap organisasi keadaannya selalu berubah setiap saat. Strategi juga selalu melibatkan manajer memodifikasi pendekatan-pendekatan yang mereka ambil dan mencari inisiatif yang baru guna mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada. General Elektrik sebagai pelopor didalam mempraktekkan strategi manajemen mendefinisikan strategi sebagai suatu pernyataan tentang bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk memperoleh keunggulan dari peluang yang ada melalui minimasasi ancaman dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan.
Dari definisi tersebut, didalam membuat strategi harus meninjau berbagai hal sebagai berikut :
1. Perubahan kondisi eksternal.
2. Persaingan & keuntungan kompetitif.
3. Pendekatan-pendekatan serta tindakan pada masing- masing fungsional area .
4. Langkah-langkah yang berhubungan dengan strategi perusahaan dan masalah pengoperasian.
8. Mengevaluasi hasil
evaluasi dan eratpengawasan merupakan tahap terakhir dalam proses strategi. Semua strategi merupakan subyek modifikasi di masa yang akan datang, sebab berbagai faktor internal dan eksternal akan selalu mengalami perubahan. Evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu (1) mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung, (2) mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan (3) mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi sangat diperlukan bagi suatu organisasi bisnis, sebab keberhasilan usaha saat ini tidak akan menjadi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Bahkan keberhasilan saat ini dapat menimbulkan persoalan-persoalan baru yang berbeda. Demikian juga apabila terjadi kegagalan, maka persoalan baru muncul dan harus dihadapi agar menghidupkan kembali usaha yang sudah gagal.

Dalam suatu organisasi yang besar, proses formulasi, implementasi, evaluasi dan pengawasan strategi terdapat pada 3 (tiga) tingkatan hirarki, yaitu tingkatan corporate, tingkatan unit bisnis (divisi), dan tingkatan fungsional. Dari uraian di atas proses manajemen strateg


4. Perbedaan antara perencanaan strategi dengan perencanaan oprasional.
Perencanaan adalah proses saling berurutan dan berbentuk satu segitiga. Perencanaan tidak berguna jika siklus ini terganggu atau arahnya terbalik. Dalam gambar segitiga di bawah ini, kita bisa memulainya dari mana saja.
Merencanakan adalah proses mengumpulkan informasi dan membuat perkiraan mengenai masa depan untuk merumuskan pengembangan berbagai alternatif kegiatan yang diperlukan dalam mencapai sasaran organisasi. Perencanaan menunjukkan kebutuhan bagi perubahan pada masa depan. Perencanaan juga menyediakan sarana pengawasan untuk memastikan hasil kegiatan tidak keluar dari garis yang telah disepakati. Perencanaan mendorong pencapaian hasil yang lebih tinggi dan memungkinkan kita melihat dan memperoleh gambaran usaha secara keseluruhan. Akhirnya, perencanaan mengoptimalkan penggunaan semua sumber dan peralatan yang ada.
1. Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
Adalah perencanaan jangka panjang (long term plan) yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
2. Perencanaan Operasional ( Operational Planning)
Adalah perencanaan jangka pendek yang dirancang untuk menerjemahkan rencana jangka panjang ke dalam serangkaian kegiatan yang lebih rinci. Ia merupakan terjemahan sekaligus penunjang rencana jangka panjang.
Perencanaan operasional: kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas ( Facilites Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas & layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. 4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans) : Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang /jasa. perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
Perencanaan Strategis Versus Perencanaan Operasional
Berikut ini adalah perbandingan antara perencanaan strategis dengan perencanaan operasional yang ditinjau dari sembilan aspek. Mulai dari aspek isu bahasan, sasaran, batasan, hasil yang diperoleh, informasi, organisasi, kepemimpinan, pemecahan masalah sampai kepada tingkat resiko.
No. Aspek Perencanaan Operasional Perencanaan Strategis
1. Isu bahasan Masalah-masalah pengoperasian Keberlangsungan serta pengembangan organisasi jangka panjang
2. Sasaran Keuntungan saat ini Keuntungan di waktu yang akan datang
3. Batasan Lingkungan sumber daya saat ini Lingkungan sumber daya waktu yang akan datang
4. Hasil yang diperoleh Efisiensi dan stabilitas Pengembangan potensi mendatang
5. Informasi Dunia bisnis saat ini Kesempatan dan peluang di waktu yang akan datang
6. Organisasi Birokrasi/Stabil Kewiraswastaan/Fleksibel
7. Kepemimpinan Cenderung Konservatif Menginspirasikan perubahan secara radikal
8. Pemecahan Masalah Berdasarkan pengalaman masa lalu Antisipatif, menemukan pendekatan-pendekatan baru
9. Tingkat Resiko Resiko rendah Resiko tinggi


Contoh:
Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Berapa proyek TI yang berhasil diimplementasikan secara nasional? Berhasil dalam arti tepat waktu dan tepat budget. Belum ada penelitian tentang hal ini, tapi secara kasar sedikit sekali. Ketika sebuah proyek TI gagal maka yang terjadi adalah kerugian besar.
Banyak faktor kegagalan, salah satunya yang paling dominan adalah tidak adanya perencanaan yang baik. Perencanaan yang buruk niscaya menghasilkan implementasi yang buruk pula. Perencanaan yang baik belum tentu menghasilkan implementasi yang baik, tergantung bagaimana strategi yang sudah ada dalam perencanaan dilaksanakan.
Selain dari untuk menghindari kegagalan implementasi proyek TI juga lebih luas adalah untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara lebih efisien dengan menggunakan TI yang baru tersebut.Apa yang terjadi kebanyakan adalah proyek yang sudah selesai tidak dapat memberikan manfaat seperti yang diharapkan ketika melakukan perencanaan. Penyebab yang paling umum adalah TI yang dikembangkan tidak tepat-guna. Sehingga berbagai komponen dalam organisasi enggan atau bahkan tidak dapat menggunakannya.
Untuk dapat memiliki TI yang tepat-guna harus melalui tahapan perencanaan strategis sistem informasi. Karena peran TI sekarang sudah semakin mendasar, menjadi bagian terpadu pada setiap aktifitas organisasi dalam mencapai tujuan.
Sulit dibayangkan jika tukar menukar file tidak menggunakan jaringan komputer, masih menggunakan flashdisk saja atau bahkan CD. Sulit dibayangkan tidak bisa googling karena tidak ada akses internet di kantor. Semua itu dibutuhkan tiap tiap departemen dalam organisasi, tidak hanya bagian administrasi tapi juga bagian operasional dan keuangan.
Jika salah dalam menentukan pilihan TI maka hasilnya adalah pemborosan sumber daya yang bisa mengakibatkan kerugian investasi. Kondisi seperti inilah yang sekarang mendominasi keadaan sebagian besar organisasi di Indonesia, baik swasta maupun pemerintah.
Contoh sederhananya adalah salah dalam membeli perangkat lunak. Membeli perangkat lunak yang ternyata tidak kompatibel dengan versi yang sudah dimiliki sebelumnya. Ini kerap terjadi. Seorang sekretaris yang kerepotan karena tidak dapat membuka file MS Word versi 2007 dari atasannya karena MS Word miliknya masih versi 2003. Ini akan mengganggu operasional organisasi. Untuk itu perlu analisis sistem informasi internal untuk menjaga kompatibilitas.
Contoh lain adalah ketika memasang sambungan internet dari operator yang ternyata lebih mahal operasionalnya karena teknologi jaringan terbaru sudah diadopsi oleh pesaing operator yang dipilih tersebut sementara organisasi sudah kontrak penggunaan selama setahun. Untuk itu perlu analisis sistem informasi eksternal guna melihat trend teknologi.
Berbagai macam metode analisis dapat digunakan untuk mendapatkan portofolio-portofilio usulan aplikasi yang tepat-guna. Salah menentukan strategi mengakibatkan kerugian investasi. Jika dalam lingkup organisasi sebesar pemerintah maka kerugiannya juga bisa sangat besar dan rakyatlah yang harus menanggung semua itu.
Semakin besar organisasi semakin rumit perencanaan yang harus dibuat karena melibatkan banyak pihak dan harus mencapai keselarasan (alignment) antara tujuan organisasi dan TI yang digunakan. Keselarasan ini dihasilkan dari analisis internal organisasi.
Analisis eksternal organisasi juga tidak kalah pentinganya untuk mencegah hambatan dari luar secara politis, misalnya kedekatan dengan vendor tertentu jangan sampai mempengaruhi keputusan pengunaan produk TI tertentu yang sebenarnya tidak sesusai dengan hasil rekomendasi analisis internal/eksternal sistem informasi.
Hasil dari analisis internal/eksternal ini adalah strategi dalam bentuk usulan portofolio aplikasi yang dijabarkan dalam Road Map kurun waktu 3 sampai 5 tahun. Dalam Road Map tersebut terdapat gap analisis antara aplikasi lama yang
sudah ada sekarang dengan aplikasi yang akan diadakan dalam Road Map. Bagaimana cara mengadakannya juga diberi analisis, bisa dengan cara membangun sendiri, membeli atau outsource.
Perencanaan strategis yang baik akan menghasilkan strategi yang definitif dan aplikatif secara langkah demi langkah hingga tingkat paling bawah sekalipun. Tidak buram dan mengawang awang seperti sebuah ramalan akhir tahun. Seluruh stakeholder harus dapat melihat dan mengkaji perencanaan secara transparan. Jika itu proyek untuk kepentingan publik maka stakeholdernya adalah publik itu sendiri.
Menurut UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik: (1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. (2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. (3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.









BAB IV
PENUTUP

1.Kesimpulan
Tujuan yang akan dicapai oleh strategi manajemen adalah peningkatan efektifitas dan efisiensi serta kehebatan suatu organisasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, peluang baru, posisi dalam persaingan dan operasional didalamnya. Strategie Thinkers sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Untuk dapat menanamkan tujuan yang jelas kedalam kegiatan-kegiatan organisasi, seorang manajer harus menampilkan tiga tugas. mengembangkan suatu misi, menetapkan suatu tujuan, dan merumuskan strategi. Langkah awal yang penting bagi seorang manajer dalam proses menetapkan tujuan adalah untuk membentuk suatu visi didalam menjawab suatu pertanyaan "apakah usaha (bisnis) kita, dan akan seperti apa jadinya?". Didalam pernyataan misi organisasi yang lebih khusus terdapat pertanyaan mengenai hal-hal apa yang akan direncanakan pada kegiatan-kegiatan organisasi, dan yang akan diraih untuk diikuti.

Tujuan perusahaan tercapai jika kekuatan > kelemahan sehingga peluang dapat tercapai.
2.penutup

Dengan berbagai keterbatasan yang ada saya mengucapkan banyak terima kasih kepada : H.Sukistiyanto,Frs,M.Bus yang telah menugaskan kami untuk membuat makalah yang berjudul “Manajemen Strategi” untuk di jadikan bahan acuan bagi saya, tentunya saya banyak kekurangannya dalam pembuatan makalah manajemen tersebut. Maka dari itu saya mohon bimbingan dan arahannya bila ada kekurangan dalam menjelaskan tujuan Manajemen Strategi tersebut yang tertuang di makalah ini.
Demikian saya menyampaikan banyak terima kasih.


Tangerang, 11 Maret 2010
Penyusun,

Ani Farhihatunniswah




DAFTAR PUSTAKA

Hange JD & Wheele TL,Manajemen Strategi,Andi,yogyakarta,2001
www.google.com
www.wikipedia.com




















DISUSUN OLEH:
ANI FARIHATUNNISWAH
N200710029


SSEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MANDALA INDONESIA (STIAMI)