Pages

Rabu, 07 April 2010

TUGAS MPS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu persaingan global. Artinya, isu yang paling banyak dipacu dengan persaingan bebas yang tidak ada lagi batasannya dalam suatu wilayah atau negara tertentu. Kebebasan berusaha ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan seluruh masyarakat. Berbagai perkembangan dan perubahan aspek perekonomian, ilmu pengetahuan dan teknologiserta semakin dekatnya era perdagangan bebas peran pemerintah semakin berkurang terutama dalam bidang perekonomian dengan berbagai proteksi baik pada badan usaha milik swasta maupun badan usaha milik negara.
Maka dari itu semakin menuntut perusahaan-perusahaan untuk terus berbenah, agar tetap dapat bersaing dalam perdagangan bebas nanti. Perusahaan-perusahaan yang akan mampu bertahan dan bersaing dalam perdagangan bebas adalah perusahaan yang mampu memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang handal seoptimal mungkin melalui praktek-praktek organisasional secara luwes dan cepat tanggap terhadap perubahan lingkungan. Salah satu hal yang terpenting agar suatu perusahaan memiliki kemampuan bersaing yang tinggi adalah penanganan sumber daya manusia yang baik. Dalam manajemen perusahaan modern, peran sumber daya manusia makin dirasakan sangat penting, sehingga masalah sumber daya manusia menjadi fokus utama.
Kenyataan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi, tidak mungkin bagi perusahaan mencapai tujuan-tujuan tanpa adanya sumber daya manusia, karena sumber daya-sumber dayayang lain hanya sebagai pendukung. Suatu perusahaan akan dapat mencapai produktivitas dan tujuannya bila didukung sumber daya manusiayang berkualitas, oleh karena itu sumber daya manusia merupakan suatu asset yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Tujuan organiasasi akan dapat tercapai apabila kerjasama diantara para pelaku organiasasi berjalan dengan lancar. Seorang pemimpin tidak akan dapat mengendalikan suatu organisasi tanpa adanya kerjasama yang baik dengan bawahannya, hal ini dikarenakan operasionalisasi pekerjaan adalah tugas dari para pegawai. Dalam memberikan tugasnya seorang pemimpin terkadang menghadapi berbagai tingkah laku pegawai dalam menghadapi pekerjaannya. Diantaranya pegawaiyang cepat tanggap dalam melaksanakan tugasnya, pegawai yang tidak mau atau tidak bisa melaksanakan pekerjaannya, dan pegawai yang acuh dalam menyelesaikan pekerjaannya, karena tidak adanya motivasi kerja. Berdasarkan tingkahlaku pegawai tersebut, maka setiap pemimpin akan selalu berusaha agar para pegawai dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, sesuai denganyang diharapkan oleh organisasi.
Gaya kepemimpinan mempunyai peran yang penting dalam mempengaruhi cara kerja pegawai, penampilan gaya kepemimpinan akan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kinerja pegawaiyang dipimpinnya. Karena kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka konform dengan keinginan pemimpin.
Motivasi kerja juga tidak kalah penting dalam upaya mendorong pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan pekerjaannya sehingga dapat berjalan lancar, oleh sebab itu maka seorang pemimpin harus berusaha untuk membuat iklim kerja yang kondusif sehingga para pegawai lebih berprestasi untuk bekerja dan berpikir kreatif. Seorang pemimpin harus dapat mempelajari karakter pegawainya sehingga dapat mengevaluasi dirinya dan mengetahui apakah gaya kepemimpinannya telah sesuai dengan kemauan, kemampuan maupun harapan pegawai. Karena gaya kepemimpinan dan motivasi kerjayang sesuai dengan harapan pegawai akan memberikan peran besar dalam kemajuan suatu organisasi.
Banyak fenomena yang terjadi dalam sebuah perusahaan mengenai gaya kepemimpinan dan motivasi dalam mempengaruhi kinerja para pegawai dalam suatu perusahaan. Hal tersebut terlihat dalam kenyataan dan fakta yang terjadi, dimana demonstrasi-demonstrasi yang terjadi dalam sebuah perusahaan diakibatkan oleh gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan harapan karyawan dan motivasi yang kurang baik sehingga mengakibatkan para karyawan berontak dan berujung pada menurunnya kinerja karyawan. Seperti yang dinyatakan oleh Hermawan Hendradewa bahwa di Satuan Samapta Polwiltabes Bandung gaya kepemimpinannya masih belum sesuai dengan harapan para pegawainya, dimana pemimpin selalu bertindak berdasarkan keputusannya sendiri tanpa melibatkan bawahannya untuk memberikan aspirasi terhadap keputusanyang akan diambil. Dengan kata lain pemimpin di Satuan Samapta Polwiltabes Bandung lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan otoriter.
Dalam hal motivasi pun di Satuan Samapta Polwiltabes Bandung kondisinya masih belum baik. Dan itu nampak dari semangat kerja yang kurang, tingkat disiplin yang rendah dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor pribadi dan faktor eksternal. Faktor pribadi diantaranya tingkat kebutuhan, kondisi ekonomi, keinginan untuk lebih maju dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal dari organisasi karena upah yang relatif rendah, insentif juga rendah, leadership yang kurang baik dan sebagainya. Sehingga para bawahan atau para pegawai merasa kinerja mereka tidak optimal terhadap perusahaan.
PT. XXX merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai pemilik saham. Dengan demikian PT.XXX setiap tahunnya diaudit oleh badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP). Selain itu PT.XXX memiliki auditor internal dibawah Satuan Pengawas Intern (SPI). PT.XXX harus memiliki daya saing dan kompetensi yang tinggi untuk dapat mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan di tengah pesatnya perkembangan dunia teknologi telekomunikasi saat ini. Kondisi ini menuntut PT.XXX untuk dapat melakukan pengelolaan sumber daya manusia secara terprogram dengan baik untuk meningkatkan kinerja para pegawainya.
Berdasarkan fenomena di atas menunjukan bahwa hal ini juga terjadi pada PT. XXX, dimana gaya kepemimpinan yang ada pada PT. XXX masih belum sesuai, pemimpin selalu menilai mampu dan bisa kepada para pegawainya dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa melihat sumber daya manusia dan lingkungan setempatnya. Sehingga para pegawai menganggap bahwa kepemimpinan di PT. XXX lebih mengarah kepada gaya kepemimpinan otoriter.
Motivasi yang dilakukan di PT. XXX ada beberapa faktor bukan hanya uang atau barang atau keinginan akan kepuasan, tetapi dalam bentuk pemberian penghargaan serta perhatian, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik, namun bentuk penghargaan dan perhatian sering tidak sesuai dengan harapan karyawan serta tidak konsisten dalam memberikan perhatian, sehingga karyawan merasa tidak puas. Hal tersebut menyebabkan motivasi menurun. Dengan demikian kadang pegawai dalam melaksanakan tugasnya kurang optimal, sehingga kinerjanya pun dirasakan tidak optimal.
Penilaian kinerja karyawan pada PT. XXX berdasarkan pada unsur-unsur atau kriteria yang telah ditetapkan perusahaan yaitu dengan sistem Penilaian Kinerja Pegawai. Adapun unsur-unsur yang termasuk dalam Penilaian Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut : Kualitas Hasil Kerja, Kuantitas Hasil Kerja, Disiplin Pegawai, Kerja Sama, Kepemimpinan, Prakarsa, Keterampilan Kerja dan Kejujuran. Berikut ini adalah data mengenai laporan rekapitulasi kehadiran pegawai periode bulan maret dan april 2008 :
Sumber : PT. XXX, Bagian Pengembangan Sistem SDM & Organisasi serta Pengembangan & Pelayanan SDM, Divisi SEKPER dan SDM.
Keterangan :
• Kerja 18 dan 22 hari adalah Minimal kehadiran karyawan dan hari kerja tersebut sudah dipotong dengan libur hari sabtu dan minggu.
• Hadir = 0 adalah karyawan yang sedang melaksanakan Training/pendidikan
terbukti bahwa tingkat disiplin kerja karyawan di PT. XXX masih rendah, dimana kehadiran karyawan dalam periode bulan maret dan april dari 27 karyawan pada bagian Pengembangan Sistem SDM & Organisasi serta Pengembangan & Pelayanan SDM, Divisi SEKPER dan SDM yang tidak pernah absen adalah 9 orang pada bulan maret atau sekitar 33% dari keseluruhan karyawan dan 13 orang pada bulan april atau sekitar 48% dari keseluruhan karyawan. Sedangkan yang sering absen adalah 18 orang pada bulan maret atau sekitar 67% dari keseluruhan karyawan dan 14 orang pada bulan april atau sekitar 52% dari keseluruhan karyawan.
Kinerja karyawan PT. XXX tidak selalu stabil, disatu waktu terjadi peningkatan tetapi dilain waktu terjadi penurunan, dan rendahnya kinerja pegawai di PT. XXX pada saat ini disebabkan permasalahan internal yang terjadi di dalam PT. XXX yaitu kurang optimalnya partisipasi dan dorongan dari seorang pemimpin sehingga suasana hubungan yang tidak harmonis antara atasan dan bawahan, serta kurangnya pengawasan disiplin terhadap karyawan. Karena dalam kenyataannya setiap karyawan dalam sebuah perusahaan harus senantiasa dibina, dibimbing, diarahkan, dididik dan sebagainya agar memiliki semangat bekerja dan diharapkan mampu berprestasi.
Permasalahan-permasalahan internal PT.XXX yang menyangkut masalah sumber daya manusia dan menyebabkan kinerja yang dihasilkan kurang mencapai sasaran yang diinginkan, maka dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai tersebut peran seorang pemimpin haruslah sejalan dengan situasi di dalam maupun di luar perusahaan. Karena pemimpin merupakan sumber daya pokok serta titik sentral aktivitas yang terjadi dalam satu kesatuan, dengan kata lain bagaimana seorang pemimpin dapat menjalankan gaya kepemimpinan dan motivasinya menurut manajemen sehingga akan sangat menentukan apakah tujuan PT. XXX akan dapat tercapai atau tidak, kegiatan dan dinamika yang terjadi dalam kesatuannya sebagian besar ditentukan oleh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja pegawainya dari seorang pemimpin. Pentingnya gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai di PT. XXX perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui masalah pokok dan jalan keluarnya, oleh karena itu penulis tertarik menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul :
”PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.XXX”


1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan bahwa PT. XXX, saat ini menghadapi masalah pencapaian kinerjanya, hal itu disebabkan oleh adanya faktor internal perusahaan yaitu gaya kepemimpinan yang masih kurang baik. Oleh sebab itu diperlukan upaya-upaya yang konkrit agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai, dengan cara penerapan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan serta pemberian motivasi yang benar agar pencapaian kinerja dari pegawai tersebut dapat optimal.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Gaya kepemimpinan di PT.XXX ?
2. Bagaimana Motivasi yang berikan di PT.XXX?
3. Bagaimana Kinerja karyawan di PT.XXX?
4. Seberapa besar pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di PT.XXXsecara Parsial dan secara Simultan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh untuk selanjutnya diproses dan dianalisa berdasarkan teori-teori yang ada.


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Gaya kepemimpinan di PT.XXX
2. Untuk mengetahui Motivasi yang diberikan di PT.XXX
3. Untuk mengetahui Kinerja karyawan di PT.XXX
4. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di PT. INTI (Persero) secara Parsial dan secara Simultan.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dibahas dapat berguna bagi perusahaan sebagai subjek yang diteliti, untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi peneliti sendiri.

1. Bagi Perusahaan
Sebagai subjek penilitian, hasil ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengoptimalisasikan kegiatan usahanya, juga agar dapat dijadikan bahan informasi dan dimanfaatkan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu

2. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam lagi

3. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini akan menambah pengetahuan dan memperluas wawasan khususnya tentang Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan dengan berbagai masalah yang melengkapinya serta mengetahui sejauhmana hubungan antara teori yang diperoleh dengan penerapannya dalam dunia usaha.







”PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.XXX”








ANI FARIHATUNNISWAH
N200710029



SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MANDALA INDONESIA (STIAMI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar